Minggu, 05 April 2009

Satrio Piningit

Setiap musim Pemilu, suhu politik di Republik Ombak Duren memanas, Yang namanya Caleg berkoar-koar mencari perhatian. Berbagai janji yang tidak masuk akal didendangkan di mana saja. Mulai dari poster selebar daon kelor sampai selebar pintu Ruko bertebaran. Lembaran Koran nyaris habis diboorong untuk kampanye, Radio kampung sampai Televisi rating tinggi semua mengumandangkannya. Mereka pikir rakyat begitu bodoh untuk menelannya begitu saja. Disisi lain para Caleg rajin mendatangi dukun dan paranormal untuk mohon restu. Tak ketinggalan Mustikachoky. Pensiunan Produser Film itu ingin mencalonkan dirinya jadi Presiden. Suatu malam, Mustikachoky dengan langkah terseok mendatangi rumah mas Barkah. Dia akan minta mas Barkah untuk membantu mewujudkan ambisinya jadi Presiden. "Gila loe Chok ... ! Emang gampang jadi Presiden ? " mas Barkah terkejut mendengar permintaan Mustikachoky yang jauh dari dugaannya. "Gini mas, saya dengar Republik Ombak Duren butuh Ratu Adil ... ! " Mustikachoky kemudian menjelaskan mimpinya. Dalam mimpi itu dia mendapat wangsit Satrio Piningit. "Gw adalah Satrio Piningit " Mustikachoky menegaskan wangsitnya. "Satrio Piningit harus punya Keris Nogosiluman ... !" kata mas Barkah ketus. "Itu maksud kedatangan gw kesini ... " sambung Mustikachoky.
"Maksud looough ... ? " mas Barkah pura-pura tak mengerti.
"Guwa pinjem dulu Keris Nogosiluman milik loe .." pinta Mustikachocky.
"Ya enggak bisa ... ! No .. no .. no .. ! Nehi .. nehi .. nehi .. ! " mas Barkah melarang
sambil mengoyang-goyangkan kepalanya.
"Guwa janji .. ! Kalo udah jadi Presiden, gw kembaliin .." Mustikachoky berjanji.
"Nehi ... nehi ... nehi ... ! " mas Barkah terus goyang kepala.
"Please ... ! Help me ... !" Mustikachocky menghiba.
Mas Barkah tidak tega melihat Mustikachoky menghiba-hiba.
Akhirnya Keris Nogosiluman dikeluarkannya.
Keris berkepala naga yang mengigit bulatan perak diserahkan pada Mustikachocky.
Keris itu bergetar hebat seolah hendak melompat dari tangan Mustikachoky.
Wuuuuuussss ... berkelabat bayangan putih menyambar dan keris iitu terlepas
dari tangan Mustikachoky.
"Hekz ... hekz .. hekz ... ! Orang gila kok pengen jadi Presiden ... ! "
Keris itu sudah berada ditangan Ndang.
"Nehi ... nehi ... nehi ... !" Ndang mengolok-olok Mustikachoky.
Wuuuuuuuusss .... Ndang terbang ke langit membawa Keris Nogosiluman.
Mustikachoky melongo, gagal niatnya jadi Presiden Republik Ombak Duren.

Mustikabiru
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar