Senin, 06 April 2009

Matinya Penulis Skenario

Setumpuk keping DVD berserakan dimeja mas Barkah. Mengumpulkan DVD film dari berbagai negara bukan hobby mas Barkah. Hal ini menyangkut salah satu profesinya sebagai Penulis Skenario. Mas Barkah memang dikenal sebagai Penulis Skenario Copy Paste. Tetapi akhir-akhir ini dia mulai jenuh. Banyak pesanan yang dia cuekin aja. Jenuh menulis skenario sinetron dan film yang di copy dari film India, Korea dsbnya. "Kenapa harus jenuh ?" tanya mas Atmo yang dari tadi memperhatikan. "Nehi ... nehi ... nehi ... !" mas Barkah menggoyangkan kepalanya. "Nehi ... nehi ... nehi ... !" mas Atmo ikut goyang kepala.
"Apakah kita enggak bisa merubah keadaan ?" mas Barkah bertanya pada dirinya sendiri.
"Loe nanya sama siapa ?" mas Atmo heran dengan pertanyaan tadi. "Nanya sama eloe, tolooool ... !" mas Barkah agak sewot. "Eloe yang tolol ..! " balas mas Atmo. "Oke ... ! Kita ngomongin Ilmu Ketuhanan aja ..!" mas Barkah membelokkan pembicaraan. "Kalo gitu, Matilah Penulis Skenario ... ! " mas Atmo mencemooh. "Yooo'i .... !" celetuk mas Jujur dari rumahnya. Mas Barkah kemudian mulai mengoceh tentang PURO SINUROGO. Menapak jalan menuju Tuhan, sejatinya adalah pandangan ruh yg masuk dalam Puro Sinurogo atau gerbang jalan menuju Tuhan yg berada dalam diri sendiri. "Loe pikir, guwa enggak tau ...!" mas Atmo menyelak. Mas Barkah meneruskan, bahwa pandangan ruh melihat persepektif dunia materi dan non materi dalam satu kesatuan realitas. Walaupun begitu, realitas kedua perspektif tadi perwujudannya berbeda dan cenderung kontradiktif walaupun bersumber dari makna yang sama. "Maksud louuugh ? " mas Atmo tidak faham. Hakikat dari perspektif tadi adalah refleksi sifat Tuhan yang mewujud dalam prilaku hidup sebagai perjalanan eksistensial manusia. "Makin sok tau loe ... !" mas Atmo membantah. "Ini Ilmu Ketuhanan yang paling mudah dipahami !" mas Barkah berusaha meyakinkan. "Justru paling sulit !" mas Atmo membantah. "Loe kan tau sifat Tuhan yang 99 itu ?" mas Barkah mengingatkan. "Ya tau dounk ...!" kata mas Atmo. "Coba loe kasih contoh .. " pinta mas Barkah. "Tuhan Maha Baik " kata mas Atmo. "Berarti manusia harus selalu berbuat baik " mas Barkah mengartikannya. "Sulit ... !" mas Atmo membantah. "Tuhan Maha Benar, berati manuia harus selalu berbuat benar ..." mas Barkah meneruskan. "Suliiit .... " mas Atmo tetap membantah. "Tuhan Maha Jujur, berarti manusia harus selalu berbuat jujur " mas Barkah menambahi. "Suliiiiiiit ... !" mas Atmo membantah keras. "Yoooo'i .... !" celetuk mas Jujur dari rumahnya. Wuuuuuuuuuuuuusss .... plooooook !!!! Tengkuk Atmo ditampol malaikat Jibril. "Tidak ada yang sulit jika Tuhan berkehendak ... " Jibril mengingatkan. "Tetap aja sulit. Malaikat enggak usah ikut-ikutan deh ... !" mas Atmo ngeyel. Tuuiiiiiiiiiiiiiiiiiiing ... mas Atmo ditendang balik ke Tasikmalaya.

Mustikabiru
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar