Rabu, 07 Oktober 2009

Malam Hanya Basah

kepada Elizabeth Lutters

Malam hanya basah
setelah siang menggelar derai hujan
pada bulan penuh berkah
pada agustus yang berjalan
seperti rindu pulang sendirian


Pada sudut malam yang gendut
pada kelakar kecut
bisik-bisik jadi pengecut
hati bagai terpecut
biarkan segalanya akan terbit diantara yang luput


Malam hanya basah
setelah perjuangan seakan berhenti
kaki-kaki disendatkan tangan-tangan dijeratkan
pola-pola di luar perkiraan
dapat kuunggah dan kuungguh segala lelah
pada bahu istriku tak pernah berkeluh kesah


Pada benak yang mustahil
dalam rahim malam yang ganjil
lahir raksasa-raksasa kerdil
seperti ada perkara yang belum lagi adil
biarkan alam akan memilahnya
mana yang busuk dan mati lantaran kail



Malam hanya basah
leleh matamu tanpa terdengar isaknya
sengaja kau elap tetap duduk tegar menghadap nyala komputer
dan setiap dini hari ketika ayam memekik
kau selimuti aku



Malam hanya basah
menyertai ribuan beludak amarah
mendadak rebah
menyusur pintu dan jendela Allah
di sana segalanya tercurah






Sh, agustus 2009

Minggu, 27 September 2009

Festival Kesenian Indonesia ke 6-IKJ



KOMPAS MINGGU, 27 SEPTEMBER 2009 ( Hal. 18 ).
Dalam artikel tentang FKI ke-6 yang ditulis oleh FX. Widaryanto / Sekretaris
BKS-PTSI terkandung beberapa pertanyaan sebagai berikut :

1) Sudahkah terlihat adanya kontribusi yang nyata dari eksistensi perguruan
tinggi seni di Indonesia dewasa ini ?

2) Kalaupun ada, seberapa jauh kontribusi itu bermakna bagi anak-anak bangsa
?

3) Sebatas dikalangan ranah seni yang digelutinya, atau sudah melintas dan
merambah sendi-sendi kehidupan yang lain ?

Pertanyaan tersebut dilontarkan kepada semua perguruan tinggi seni yang
tergabung dalam Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Seni Indonesia (BKS-PTSI)
berkaitan dengan festival kesenian di IKJ tgl. 5 -24 Oktober 2009.

Banyak sekali pertanyaan RETROSPEKTIF yang harus dijawab.
Apakah IKJ dapat menjawab dengan data yang akurat ?
Sebagai alumni IKJ, saya meragukan otoritas IKJ mampu menjawabnya.

Hal ini terjadi karena sebagai perguruan tinggi yang berusia 39 tahun tidak
pernah sekali pun mengkaji atau meretrospektif dirinya sehingga tidak
memiliki data sebagai berikut:

Sejauh mana peranan IKJ sebagai institusi pendidikan yang melahirkan tenaga
kerja profesional di sektor seni budaya ???

Sejauh mana peranan Alumni atau kaum DO IKJ yang berkiprah di sektor Seni &
Budaya ???

Perlu dipahami bahwa IKJ sebagai Almamater, nyaris tidak memiliki hubungan
apa pun dengan Alumninya kecuali Alumni yang bekerja sebagai dosen atau
birokrat dalam struktur manajemen IKJ.
Atau sekedar kangen-kangenan hanya karena dorongan historical value.

Menjelang 40 tahun IKJ tahun 2010, ada baiknya IKJ membuat retrospeksi dan
apa yang dikerjakan Alumninya. Data itu dapat dibukukan sebagai
pertanggungjawaban kepada orang tua mahasiswa dan masyarakat Indonesia,
khususnya rakyat Jakarta yang telah membiayai IKJ selama ini.

KUMPULKAN DATA MEREKA ............
Apa yang dilakukan Dolorosa di sudut Garuda, Pondok Gede.
Apa yang dilakukan Yani Sastranegara disudut Jombang, Bintaro.
Apa yang dilakukan Didi Petet dengan Yamaha Bebeknya.
Apa yang dilakukan Azuzan dan teman-temannya.
Apa yang dilakukan Deddy Mizwar sebagai pak Haji.
Apa yang dilakukan Sys NS sebagai Politisi.
Apa yang dilakukan Mira Subiyakto dengan kecantikannya ( itu dulu ).
Apa yang dilakukan Sita Subiyakto dengan keayuannya ( itu dulu ).
Apa yang dilakukan Icang Zaini dengan jenggot kambingnya.
Apa yang dilakukan Dolly dengan semau guenya.
Apa yang dilakukan Efdalius dengan industri mutiaranya.
Apa yang dilakukan Ibnu Nurwanto dengan anjing-anjing peliharaannya.
Apa yang dilakukan Tonny Prabowo, Toyek si Gadis Jepang dengan Saliharanya.
Apa yang dilakukan Garin Nugroho dgn SET (Selingkuh Enak Tenan).
Apa yang dilakukan Dick Doang disudut Tangerang.
Apa yang dilakukan Rey Sahetapy dengan Republik Nusantaranya.
Apa yang dilakukan Sigit Hardadi dengan seribu puisinya.
Apa yang dilakukan Eeng Saptahadi dengan peran antagonisnya.
Apa yang dilakukan Egy Fedly dengan peran antagonisnya.
Apa yang dilakukan Krisno Bossa dengan peran antagonisnya.
Apa yang dilakukan Denny HW dengan real estatenya.
Apa yang dilakukan Johan Teranggi dengan Radionya.
Apa yang dilakukan Arya Tedja dengan kameranya.
Apa yang dilakukan John De Rantau dengan amarahnya.
Apa yang dilakukan Indrayanto dengan kaca mata hitamnya.
Apa yang dilakukan Rudy Kurwet dengan kameranya.
Apa yang dilakukan Hanung dengan ayat-ayat cintanya.
Apa yang dilakukan Riri dan Mira dengan Laskar Pelanginya.
Apa yang dilakukan Roy dan Lenny Lolang dalam rumah tangganya.
Apa yang dilakukan Marwan Alkatiri di Anteve
Apa yang dilakukan Soekendro Roses sebagai produser In Box SCTV.
Apa yang dilakukan Onggo di Pekanbaru.
Apa yang dilakukan Dodo Karundeng di Depok.
Apa yang dilakukan Nungki yang cantik itu.
Apa yang dilakukan Budi Jiung dalam masa pensiunnya.
Apa yang dilakukan Sri Atmo dalam masa pensiunnya.
Apa yang dilakukan Andi Arnold dalam masa pensiunnya.
Apa yang dilakukan Bustami dirumahnya.
Apa yang dilakukan Martin di Cijantung.
Apa yang dilakukan Didi Bonari dengan drumnya.
Apa yang dilakukan Irwan Lubis dengan flutenya
Apa yang dilakukan Ivan dengan biolanya.
Apa yang dilakukan German nan Biasa dengan CNN nya.
Apa yang dilakukan Didi AGP dengan musik innerpeacenya.
Apa yang dilakukan Dia HP dengan arkadeon kesayangannya.
Apa yang dilakukan Franky Raden dengan Tuti istrinya.
Apa yang dilakukan Harry Dagoe yang tidak pernah dilibatkan.
Dan masih ada ratusan bahkan mungkin ribuan yang tidak tertulis disini.
Kalau kepanjangan, yang baca pasti marah-marah ....

Makanya dibikin buku ... !!! * *usul John Ricky Malau.
Bikin komik aja ... !!! kata John De Rantau.

Jika IKJ memiliki data ini dengan akurat.
Dan para alumni itu memiliki akses formal ke Almamaternya.
Percayalah !!!
IKJ akan menjadi besar.
Pak Rektor akan lebih dihormati oleh pak Menteri.
Pak Warek yang Warok makin ditakuti mahasiswanya.
Dan pertanyaan FX. Widaryanto di Kompas Minggu akan terjawab dengan tuntas.
OK , GUYS ... !!!

Mustikabiru
The House of Blue Light.
www.ombakdurenew. blogspot. com

Sabtu, 19 September 2009

Tewasnya Noordin M Top




Mau kamu ditembak mati seperti Noor Din M.Top ..., bentak mas Barkah.
Ya enggak mas, saya sekedar ingin bertanya .... , kata Irin memelas.
Oke !!! Mahasiswa bertanya, Warek menjawab ..., kata mas Barkah sambil mendelik.
Bagaimana kelanjutan kasus Noor Din M.Top .... tanya Irin.

Mas Barkah kemudian menjelaskan dengan berapi-api.
Setelah ditembak mati, kepala Noor Din M.Top dipenggal.
Weeessssss ... !!!
Kanjeng Kiyai Nogo Siluman berkelabat.
Croooooooot ... !!!
Darah muncrat dari penggalan leher yang disabet Kiyai Nogo Siluman.
Kalau darahnya muncrat, puasanya batal dong ..., celetuk John Ricky Malau.
Dieem loe ...!!! Hardik mas Barkah.

Lebaiii, orangnya kan udah mati, kenapa darahnya masih bisa muncrat ... protes seorang mahasiswa berambut kribo.
Kalau enggak bisa diem, nanti kamu yang disembelih ..., ancam mas Barkah.

Setelah kepala Noor Din M.Top terpisah, Mas Barkah menempatkan kepala itu di keranjang Parcel yang dibeli dari Stasiun Cikini.
Buat apa mas ? Tanya Ilvy sambil pura-pura tidak ngerti.
Buat Parcel Lebaran, begoook ... !!! Umpat mas Barkah.

Parcel Lebaran itu dikirim oleh Indonesia kepada Malaysia dengan ucapan SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI, MOHON MAAF LAHIR BATIN

Mustikabiru
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com

Senin, 31 Agustus 2009

RUU PER FILM AN DUREN MONTHONG


Mari kita baca dengan seksama draft RUU Perfilman. Kita tidak perlu antipati, pelajari dan sampaikan pendapat anda melalui milis ini. Saya akan membaca dengan jernih sehingga flek atau noda RUU ini bisa tampak Saya hanya mencoba mengulas satu atau dua hal saja. PERTAMA , mari baca BAB III Pasal 5 dan Pasal 6. Pasal 5 menjamin kebebasan berkreasi, berinovasi dan berkarya tapi ....... (baca sendiri) Tapi dalam Pasal 6, Film dilarang ini dan itu serta bla .. bla ... bla .... Pasal 6 berisi 6 macam larangan yang multi interpretatif dengan parameter yang tidak jelas. Larangan-larangan itu sebenarnya sudah diatur dalam Undang Undang yang lain. Membuat RUU sebaiknya nengok kanan-kiri supaya tidak overlap dengan UU yang lain. Membuat larangan ini dan itu memang tidak dilarang. Yang penting parameternya jelas dan terukur .... Jangan membikin Undang-Undang yang multi tafsir. JOHN RICKY MALAU Biarin aja ... !!!
Suka-sukanya DPR aja ....!!!
JOHN DE RANTAU Enggak bisa dong .... !!!
Undang-Undang dibuat untuk mengatur hidup bernegara dan berbangsa.
UU Perfilman dibuat untuk mengatur perfilman dalam konteks bernegara dan berbangsa.
KEDUA, dari 83 Pasal RUU, yang menyentuh Pendidikan Film hanya termuat dalam sub ayat dalam BAB VII Pasal 62. Lengkapnya sebagai berikut : (!) Masyarakat dapat berperan serta dalam penyelenggaraan perfilm. (2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (!) dapat dilakukan dalam bentuk : a. Bla .... bla .... bla ... b. Pembentukan Lembaga Pendidikan Perfilman c. dstnya ..... s/d i ( baca sendiri ) Dalam pasal ini secara gamblang berkonotasi bahwa urusan Pendidikan FILM BUKAN URUSAN PEMERINTAH tapi urusan masyarakat. Entah masyarakat mana yang dimaksud. JOHN RICKY MALAU Gila aja .... !!!! JOHN DE RANTAU Jo'iii ... pantes aja gila ,,, !!!!
Pendidikan enggak ada duitnya.
Enggak perlu diurusin ,,, !!!
KETIGA, dalam Pasal 48 dan 49 dijabarkan hak dan kewajiban insan perfilman sebanyak 13 ayat.
Insan perfilman akan terlindungi tapi akan bertolak belakang dengan kenyataannya.
Entah bagaimana caranya untuk menegakkan pasal ini.
Entah mengapa RUU Perfilman menyebut insan perfilman bukan Pekerja Film. BAB IX Standar Kompetensi dan Sertifikasi Bab ini maksudnya sudah benar. Tinggal dipertajam supaya lebih fokus. JOHN RICKY MALAU Ada juga pasal-pasal yang oke ... !!!
JOHN DE RANTAU Jo'iii ... !!! KEEMPAT, hal yang sangat mengganjal dalam RUU ini adalah terlalu banyaknya kewenangan yang diberikan kepada Menteri. Pasti maksudnya Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. Dikit-dikit, ini dan itu akan diatur oleh Keputusan Menteri. Dunia film akan terbalik, pak Menteri yang akan mengatur Undang-Undang Perfilman bukan UU yang mengatur. Perspektif ini akan membuka peluang masuknya berbagai kepentingan melalui Keputusan Menteri padahal Perfilman di Indonesia hanya diurus oleh pejabat setingkat Direktur.
Makanya dalam UU Perfilman, dikit-dikit harus ijin pak Menteri .....
Benar seperti apa yang dikatakan pak Gerzon. Kata Pak Menteri dengan logat Bali ..., di Bali banyak turis !!! JOHN RICKY MALAU Kata pak Mentri, semua sudah sesuai dengan arahan bapak Presiden ... !!!
JOHN DE RANTAU Jo'iiii ..... !!! SELAMAT BERBUKA PUASA .... !!! Pak Menteri makan duren Monthong. Selamat makan duren, kata mas Onggo.
Mustikabiru
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com

Jumat, 28 Agustus 2009


Hari-hari belakangan ini, siaran TV yang merupakan sumber informasi mulai bergeser menjadi sumber opini pembakar emosi masyarakat. Mulai dari membentuk opini tentang terorisme mendahului keterangan Polisi yang lelet,
Hebohnya masalah tari Pendet dan terakhir tentang pelecehan lagu Indonesia Raya di sebuah situs internet.
Yang katanya dibuat oleh Malaysia. Entah oleh pemerintahnya, badan intelijen atau oleh budak nakal. Semua masih gelap tapi siaran televisi sudah menayangkan kemarahan atas nama nasionalisme. Berkaitan dengan konteks pelecehan lagu Indonesia Raya, Pada hari Rabu tgl. 26 Agustus 2009 pukul 18.45,
Metro TV menayangkan dialog dengan tokoh masyarakat yang bernama Permadi.
Disamping dikenal sebagai Paranormal yang konsisten dengan kostum serba hitamnya, Permadi juga eksis sebagai politikus yang vokal. Dengan suara keras dan berapi-api, Permadi memaki Malaysia sekaligus memaki pemerintah Indonesia.
Katanya Pemerintah Indonesia tidak berani bertindak apa-apa.
Disela-sela itu diputar kembali dokumentasi Dwikora 48 tahun lalu.
Disitu Bung Karno berpidato dan memerintahkan bangsa Indonesia Ganya
ng Malaysia. Mengapa sekarang Malaysia tidak kita ganyang ??? Begitu pertanyaan Permadi yang dipancar luaskan oleh Metro TV. JOHN RICKY MALAU Hari gini masih ngomporin rakyat.
Kalau berani ganyang aja sendiri.
JOHN DE RANTAU Jo"iii ,,,,, !!!!
Paling beraninya demo ngamuk-ngamuk di depan Kedutaan Malaysia.
Banyak masalah yang berkembang saat ini adalah pengaruh langsung jaringan komunikasi sosial melalui internet. Jaringan itu begitu luas, terbuka dan nyaris tidak ada aturan atau otoritas yang mengatur contentnya. Jaringan itu kemudian lebih dikenal sebagai media online yang memiliki keyakinan dan kebenarannya sendiri. Media itu kemudian berkembang tak terkendali mempengaruhi prilaku sosial. Lucunya, Televisi sebagai media massa yang kredibel dang-kadang bersikap seperti internet. Hal ini bukan masalah atur-mengatur atau sekedar tidak adanya regulasi. Masalah ini harus dipahami sebagai konsekuensi logis akibat dari kemajuan teknologi informasi. Jika kita tidak wise dalam menerima dinamika perubahan dan pengaruh global yang begitu menekan,
Niscaya pengertian nasionalisme akan bergeser menjadi narsisme.
Dan bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang pemarah. Terbakar oleh kompor yang dinyalakan Permadi di Metro TV. INDRAYANTO Kalau Indonesia memiliki Angkatan Perang yang besar dan modern. Pantas-pantas saja menjadi bangsa yang pemarah. Jika tidak, Indonesia hanya menjadi tertawaan Malaysia dan Singapore. Hikz ... hikz ... hikz ... !!!

MUSTIKABIRU
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com

Jumat, 21 Agustus 2009

KLOKUR DILOKUR


Klokurnya di lokur yaaaaa ..., kata si perempuan. Emang kenapa ? ..... tanya si lelaki heran. Kalau klokurnya didalam puasanya batal, si perempuan menjelaskan. Emang kenapa ? ... tanya si lelaki ngeyel. Kan besok udah mulai puasa, jawab si perempuan sambil melet-melet.. Oooo iya ya ... selamet berpuasa kepada semua yang baca email ini. Maafin ya ,,, dialognya salah tempat, salah waktu dan salah semua.

Mustikabiru

The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com

Selasa, 18 Agustus 2009

Jika Indonesia Kreatif


Sekumpulan orang pandai berkumpul disebuah stasiun televisi untuk berdiskusi. Topik diskusi mereka adalah, bagaimana supaya Indonesia menjadi negara maju sejajar dengan negara lain. Topik itu diangkat untuk merespon pernyataan Presiden yang mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi negara maju pada tahun 2025. Menteri Perdagangan mengatakan bahwa salah satu sektor ekonomi yang akan tumbuh adalah Industri Kreatif.
Untuk itu pemerintah sudah membuat cetak biru industri kreatif.
Dalam cetak biru, ada dua tahap langkah pengembangan.
Tahap pertama tahun 2009 - 2015 dan tahap kedua tahun 2016 - 2025.
Dalam konteks industri kreatif, Garin Nugroho memberi contoh sukses dengan apa yang dia lakukan di Jogya ketika menyelenggarakan Festival Film Asia. Didi Petet menyatakan, di Indonesia tidak ada Gedung Theatre yang representatif sehingga hal ini menjadi kendala bagi kemajuan teater Indonesia. Taufik Ismail mengatakan, Indonesia harus memiliki strategi kebudayaan. Yang mengherankan adalah pernyataan Direktur LG, bahwa pekerja LG tidak ada yang sekolah di luar negeri. Sementara itu LG adalah Industri elektronik yang berkembang pesat. Disisi lain, Professor Johannes menyatakan bahwa Ilmuwan Indonesia harus belajar keluar negeri. Ketua Kadin mengatakan, mindset para pejabat harus dirubah. Sang presenter menanyakan kepada Menteri Perdagangan, trobosan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala tadi. Kata Menteri perdagangan, kita harus membuat langkah kongkrit khususnya dalam pengembangan sdm. Diskusi ditutup dengan puisi Taufik Ismail yang dibaca oleh Sutan Remy, Didi Petet dan Taufik Ismail. Ngehekz ... Ngehekz .... Ngehekz .... Begitu katanya .... JOHN RICKY MALAU Kagak beres nih .... ! MAS ATMO Apanya yang kagak beres ? JOHN RICKY MALAU Diskusinya absurd ... ! Klik, pesawat televisi dimatikan oleh John de Rantau. Klik, dihidupkan lagi oleh John Ricky Malau. JOHN RICKY MALAU Apa sih sulitnya dengerin orang ngomong ... !
JOHN DE RANTAU
Terus menurut loe langkah kongkritnya apa ?
Menurut John Ricky Malau langkah kongkritnya adalah : Jika film Indonesia ingin maju, bangun infra struktur industri film dan tingkatkan pendidikannya. Untuk membuka pasar, perbanyak gedung bioskop sampai ke pelosok-pelosok. Jika Indonesia ingin memiliki strategi kebudayaan, langkah yang harus dilakukan adalah merubah mindset para pejabat bahwa kebudayaan bukan pariwisata. Jika Indonesia ingin lepas dari kemiskinan, maka yang harus dilakukan adalah mencetak orang kaya sebanyak-banyaknya. Jangan orang miskin yang dibanyakin .......

Mustikabiru
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com


Minggu, 09 Agustus 2009

Selamat Datang Noordin M Top


Jauh dibalik awan, Ndang sedang di gendong-gendong oleh mbah Surip sambil
bernyanyi..
*Tak gendong, ke mana-mana .......*
*Tak gendong, ke mana-mana .......*
*Enak to,
Enaaak tooo ........ !!!
*
Saking nikmatnya digendong-gendong, Ndang tertidur pulas.
Melihat Ndang tertidur, timbulah pikiran jahil mbah Surip.
Tiba-tiba tubuh Ndang dilemparkannya ke Bumi
*Weeeeeeeer ..... !!!*
Tubuh Ndang melayang jatuh ke bumi.

*Gedebuuuuuuuum .... !!!*
Tubuh Ndang jatuh tepat didepan kaki Krisno Bossa.
Krisno Bossa ambil ancang-ancang seperti hendak menendang bola.

*Tuiiiiiiiiiiing .... !!!*
Tubuh Ndang ditendang Krisno Bossa dan terbang kembali ke langit.

*Huuuuuuuup ... !!! *
Tubuh Ndang jatuh kembali ke gendongan mbah Surip.
Mbah Surip kembali bernyanyi.
*Bangun tidur, tidur lagi.
*
* Tidur lagi, bangun lagi, tidur lagi .....*
*
*
*Weeeeeeer .... !!!*
Mbah Surip kembali melempar tubuh Ndang ke Bumi.

*Huuuuuuuup .... !!!*
Tubuh Ndang ditangkap oleh mas Willy alias WS Rendra yang sedang terbang ke
langit.
Sambil menjambak rambut Ndang, mas Willy terus terbang ke balik awan.

Mbah Surip, mas Willy dan Ndang kemudian ngopi-ngopi sambil ngrumpi di balik
awan.
Selembar kertas putih kiriman Jo dari Cinere melayang kelangit dan jatuh
didepan kaki Ndang.
Kertas diambil Ndang yang ternyata adalah puisi, sekarang Ndang sudah bisa
membaca.
*SAJAK SEORANG TUA DIBAWAH POHON *karya WS Rendra*
kelaparan adalah burung gagak
jutaan burung gagak
bagai awan yang hitam
menghalang pandangku
ke Sorga Mu ............ .......*

*Wuuuuuuuuuus ..... !!!*
Noor Din M.Top muncul dan langsung duduk disamping mbah Surip.
Tanpa basa-basi, Noor Din M.Top langsung ikut nyeruput kopi.

*MBAH SURIP*
Lho ... Sampeyan ini Noor Din M.Top ?
Bukankah sampiyan sudah ditembak mati ?

*NOOR DIN M.TOP*
Betul sekaleee ... !
Untuk juridis formilnya, Polisi harus test DNA dahulu.
Apakah mayat yang tertembak itu betul-betul Noor Din M.Top ?

*NDANG*
Entar guwa yang test DNA nya ?

*MAS WILLY*
Mas M.Top bisa baca puisi ?

Dengan halus Noor Din M.Top menolak membaca puisi.
Tapi, sebagai orang Malaysia, dia membacakan pantun Melayu.
*Laksamana tukang tutuhnya
Sandar-menyandar dibatang pinang
Bagaimana akan membunuhnya ?
Tembak dengan peluru bertunang ......*

Sedari tadi Ndang udah geregetan.
Dia ingin nyicipi darah Noor Din M.Top untuk ngetest DNA nya.
*Kreeeeeeeeek ..... !!!*
Kepala Noor Din M.Top dipelintir sampai putus.
*Teeeeeeeeesss ...... !!! *
Darah muncrat langsung masuk ke mulut Ndang untuk test DNA.
*Huweeeeeek ..... !!!*
Kepala dan badan Noor Din M.Top langsung dilempar kembali ke Bumi.
*Darahnya asiiiin, Dia bukan Noor Din M.Top ....!!!* Teriak Ndang.

*Mustikabiru*
The House of Blue Light
www.ombakdurenew. blogspot. com

Kamis, 06 Agustus 2009

Mas TURBASI


Mas Turbasi adalah orang desa. Pekerjaan sehari-hari sebagai buruh tani dengan penghasilan minim. Kerja sampingannya sebagai paranormal yang mumpuni menurut ukuran desa. Tetapi keparanormalannya tidak dibutuhkan oleh warga desa. Clientnya justru datang dari Kecamatan atau Kabupaten bahkan ada yang datang dari ibu kota Propinsi. Tentunya hal itu mendatangkan penghasilan yang lumayan. Tapi apa yang didapatkan belum membuat hatinya puas. Dia ingin merantau ke Jakarta. Katanya, dia ingin mengadu nasib. Siapa tahu bisa kaya seperti mbah Surip. Mungkin dia pikir mbah Surip seorang paranormal.

SITA SUBIYAKTO
Urbanisasi ... !

MISS PEGGY
Bukan .... ! Merantau tauk !

Suatu malam dia mendapat penggilan gaib dari puncak Gunung Lawu.
Menurut kisikan itu, ia harus bertapa selam 1.000 hari. Keesokan harinya, berangkatlah mas Turbasi ke puncak Gunung Lawu.

SITA SUBIYAKTO 1.000 hari terlalu lama
.

MISS PEGGY Aku mau 1.000 hari di Gunung Lawu.

Asal ada Herly disampingku.
Pada hari ke 1.000, mas Turbasi mendapat petunjuk gaib. Suara halus keluar dari dinding goa tempatnya bertapa :
Hai mas Turbasi, engkau adalah Satrio Piningit. Berjalannlah dan ikuti badan Naga Siluman.....

Kata-kata itu memang benar adanya. Dimulut goa tampak ujung ekor Naga Siluman Mas Turbasi kemudian berjalan mengikuti badan Naga Siluman. Ternyata badan Naga Siluman terbentang sangat panjang. Bagaikan rel kereta api yang membentang dari puncak Gunung Lawu menuju Jakarta,

SITA SUBIYAKTO
Sita enggak percaya.Pasti cerita bohong.

MISS PEGGY Udah dengerin aja.
Kaum perempuan memang lebih suka pada kebohongan.


Ternyata badan Naga Siluman mengarah kerumah mas Barkah. Mas Turbasi berdiri didepan pintu rumah itu. Pasti kepala Naga Siluman ada didalam, demikian pikirnya.

SITA SUBIYAKTO
Mas Turbasi koq enggak takut ?

MISS PEGGY Dengerin aja ... !

Tok ... Tok ... Tok ...
Mas Barkah keluar dari balik pintu. Dia terkejut melihat ada laki-laki berambut gondrong berdiri dimuka pintu. Wajahnya seram mengingatkan dirinya pada wajah Krisno Bossa.

MAS TURBASI
Jangan terkejut ... ! Saya adalah Satrio Piningit.

Mas Turbasi menjelaskan kedatangannya. Dia harus meminta Naga Siluman piaraan mas Barkah supaya diberikan padanya. Naga Siluman akan dipakai untuk mengikat Indonesia supaya tidak desintegrasi. Itu adalah tugas Satrio Piningit atas dasar perintah Tuhan.

Ambil ... ambil ... ambil ... !!! Mas Barkah menyilahkan.

Naga Siluman kemudian di gendong kemana-mana.

SITA SUBIYAKTO
Ceritanya bohoooooong ... !!!!

MUSTIKABIRU
The House of Blue Light

www.ombakdurenew.blogspot.com






.

Rabu, 05 Agustus 2009

Tak Gendong



Siang itu mas Barkah duduk tercenung di muka pesawat televisi. Dia sedang menunggu berita perkembangan perburuan teroris yang dilakukan Polisi. Boro-boro ada teroris yang tertangkap. Yang ada berita mbah Surip meninggal. Kenapa mbah Surip yang meninggal, kenapa bukan teroris, demikian pikir mas Barkah.
KRISNO BOSSA
Takdir mbah Surip bukan jadi orang kaya.

MAS ATMO Sirik loe .... ! Apa yang dikatakan Krisno Bossa terus tergiang-ngiang ditelinga mas Barkah. Apa benar mbah Surip meninggal karena tidak memiliki takdir orang kaya. Mas Barkah takut dirinya bernasib sama seperti mbah Surip. Begitu lagu Irama Ombak Duren sukses, pemusiknya meninggal alias dut. Kekhawatiran mas Barkah cukup beralasan karena umur mereka tak jauh beda dari umur mbah Surip. Untuk menghindarinya, mas Barkah harus yakin bahwa dirinya memiliki takdir orang kaya.
Wuuuuuuuuuss ......
mas Barkah terbang ke langit menemui Malaikat Mikail.
Sebagai Malaikat Pembagi Rejeki tentunya Mikail dapat menjelaskan tentang takdir kaya atau miskin,
MALAIKAT MIKAIL Jadi kamu ingin tahu takdirmu ?
MAS BARKAH
Saya punya album Irama Ombak Duren yang akan dijual.
Saya berharap lagunya meledak dan mendatangkan uang berlimpah.

MALAIKAT MIKAIL
Enggak mungkin ..... !
Takdirmu miskin....... !
Ha ... ha ... ha ...

Wuuuuuuuuuusss .....
mas Barkah kembali ke Bumi.
Kaya atau miskin bukan urusan Malaikat, demikian pikir mas Barkah. Dia ingin sukses seperti mbah Surip. Walau pun tidak memiliki takdir orang kaya.
MAS ATMO
Enggak mungkin .... !
Ha .... ha ... ha ....
Sebaiknya Album Irama Ombak Duren dibuang aja.
Pendapat mas Atmo membuat mas Barkah ragu. Jangan-jangan memang benar bahwa dirinya haris memiliki takdir orang kaya. Akhirnya mas Barkah mengambil keputusan. Master album Irama Ombak Duren dilarung ke Kawah Gunung Merapi. Tanpa ba bi bu lagi album itu langsung dilarung. Tapi apa yang terjadi .... ???
Blaaaaaaaaaar .......
!!!!! Kawah gunung Merapi menolak dan melontarkan album itu ke langit. Album Irama Ombak Duren jatuh di awan. Dipungut oleh mbah Surip dan huuuuup langsung digendong-gendong.
Tak gendong kemana-mana ...
Tak gendong kemana-mana ...
Enak dooong !!!


MUSTIKABIRU

The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com

Sabtu, 01 Agustus 2009

Tai Babi



Paska terjadinya ledakan bom di Hotel Ritz-Carlton dan JW Marriot,
Pikiran mas Barkah terganjal pertanyaan.
Apa sih maunya teroris puki maknya itu.
Katanya, sasaran teroris lokal adalah kepentingan Amerika. Ternyata yang dibom adalah kepentingan Indonesia. Pertanyaannya ... Mengapa teroris tai babi itu enggak mampu menyerang Amerika di negerinya sendiri ? Mengapa harus mengebom kepentingannya bangsanya sendiri ? Teroris itu adalah tai babi ....
MAS ATMO Jawaban pertanyaan itu sekaligus menimbulkan pertanyaan lain.
Mengapa Pertamina tidak bisa buka P
om Bensin di Malaysia ?
Sementara Petronas bisa buka Pom Bensin disetiap penjuru Jakarta.
MBAK ANTI Mengapa orang Indonesia lebih suka menonton film asing. Ketimbang nonton film Indonesia yang diproduksi degan susah payah.
MBAK WESTI Itu namanya tai babi.
Mengapa semuanya jadi tai babi ? Pertanyaan itu terus memburu pikiran mas Barkah. Negara Indonesia adalah negara besar yang kaya raya dengan hasil alamnya. Tapi bangsa Indonesia menikmati hasilnya hanya sekian persen saja. Itu namanya tai babi.
Rakyat Indonesia berjumlah 220 juta, sebagai asset negara, jumlah itu sungguh fantastis. Jika dipungut iuran 1.000 rupiah perhari dengan target hanya 20 % dari penduduk. Maka setiap bulan akan terkumpul 44.000.000 x 1000 x 30 = 1.320.000.000.000 Satu trilyun tiga ratus dua puluh milyard rupiah. Salah satu contoh kebodohan bangsa Indonesia adalah download RBT. Setiap hari ratusan milyar rupiah hasil transaksi RBT mengalir ke Singapore. Setiap hari ratusan atau mungkin ribuan ton daging babi dimakan orang Singapore. Tai babi ditinggalkannya dikandang babi di pulau Batam. Lebih dari lima puluh ribu orang Korea bekerja di Indonesia. Sementara jutaan orang Indonesia tidak memiliki pekerjaan. Apakah orang Korea itu menebarkan kebajikan. Tentunya tai babi, mereka cari makan di negeri orang.
MBAK WESTI
Hitung-hitungan tai babi.
JOHN RICKY MALAU
Tapi itulah yang jadi dasar perhitungan negara asing terhadap Indonesia.
Hitungan tai babi telah menjadikan Singapore kaya raya.
MAS BARKAH Pendapat John Ricky Malau benar.
Dalam perspektif hubungan antar negara sejatinya tidak ada istilah negara sahabat.
Kita harus melihat negara lain sebagai negara asing.
Hubungan bilateral antar negara adalah hubungan kepentingan.

MAS ATMO
Sok tau loe ... ! Jumlah penduduk adalah pertimbangan utama, mengapa negara asing mau berinvestasi di Indonesia. Jepang, China, Kore, Amerika, Australia, Singapore, Malaysia, Inggris, New Zealand temasuk lembaga keuangan dunia seperti IMF, World Bank, Bank of Asia dsbnya. Mereka berinvestasi bukan karena kebaikan hatinya. Bagi mereka, Indonesia adalah market yang empuk untuk dikeruk uangnya. Mereka membentuk pola hidup bangsa Indonesia sebagai konsumer. Selama masyarakat kita konsumtif, selama itu pula tai babi menyedot uang kita.
MBAK WESTI
Apa sih salahnya tai babi ?

MUSTIKABIRU

The House of Blue Light

www.ombakdurenew.blogspot.com

Jumat, 31 Juli 2009

FREEDOM BANDFEST 2009







HARI PERTAMA
Tempat : THE SUBMARINE Center of Music and Performing Arts
Waktu : Rabu, 5 Agustus 2009
Pukul. 14.00 sampai selesai

BAND PESERTA

Secret Project
Chameleon
Andra' Friendsa
Faith of Murder
Middel
Yippee Town
The Saint
Paranda
Flea
Pure Play
Orange Juice

HARI KEDUA
Tempat : THE SUBMARINE Center of Music and Performing Arts
Waktu : Kamis, 6 Agustus 2009
Pukul. 14.00 sampai selesai

BAND PESERTA

Ben-Tar
First To Life
The Bandits
Veniy
Freesh
HIS
Hipnotize
36 Jump
Private Number
Kaarnatra.

FINAL
Tempat : THE SUBMARINE Center of Music and Performing Arts
Waktu : Kamis, 13 Agustus 2009
Pukul, 14.00 - sampai selesai

BAND PESERTA : 10 Besar.

Penyerahan Hadiah :
Senin, 17 Agustus 2009
Pukul. 20.00 - sampai selesai
--------------------

Kamis, 30 Juli 2009

Mbah Surip, Mas Dan Hamburger




MBAH SURIP, MAS DAN, HAMBURGER.
Pagi tadi masuk SMS pada hape-ku, isinya: "Halo, Dodo. Royalti mBah Surip Rp 33 M/bulan (Danarto). 29 Juli 2009. 03:26:20. Yang kirim Mas Dan. Kangen aku sama Mas Dan, terakhir aku ketemu dia tahun lalu selesai dia bermonolog di Teater Kecil, TIM. Mas Dan berperan dalam monolog tersebut sebagai orang yang bisa meminta apa saja. Tinggal bilang, mau hamburgur. Jatulah sebungkus hamburger dari langit,Tentang isi SMS itu, aku rodo-rodo nggak percaya. Apa iya? 33 miliarnomplok mbah Surip. Tenju pasti belum dipotong pajak yang besar juga dong. Ya, anggap saja iya. Aku baca mbah Surip sekarang sudah seperti sinterklas, setiap ketemu temen-temen bagi-bagi uang, 50 ribu perak per orang. Mulia banget hati orang itu. Dulu katanya "gembel" dan pernah tinggal /kost di rumahnya Renny Djayusman. Pasti 33 miliar ini rejeki nomplok dari lagunya yang populer dimana-mana.Nah, selebritis Tantowi Yahya (sekarang anggota terpilih), pernah ditanya apakah ia mengeluarkan uang semiliar dalam kampanye pileg kemarin. Ia mengiyakan, dalam sebuah acara tv swasta. Aku berdecak kagum pada Tantowi. Dan lebih kagum lagi setelah baca SMS dari Mas Dan itu. Kok bisa ya, lagu anak-anak macam "tak Gendong" itu bisa ngetop banget. Muncul di tv-tv, dijadikan RBT para ABG dan sebagainya? Pokoknya heboh.Aku nencoba merenung. Mungkin aja, dunia industri kreatif so pasti punya cara kerja yang hebat. Mereka tinggal suruh Ketik Jeneng, ke 9090, nasib masa depan Anda suda bisa ditebak. Industri kreatif ini memang didukung oleh berbagai pihak yang punya naluri bisnis yang tak kalah hebatnya, dan ingat, maqsyarakat pun menyukai. Doyan!Aku yakin, mbah Surip, melalui sebuah proses panjang, punya dedikasi dan punya karakter yang jelas. Dan dunia hiburan kita jeli. .(meski fisik penampilan sih mirip si Piyan Bob, asal Jamaika itu , tapi rapapa...)Coba simak lagu "Tak gendong"=nya itu. Makna sejatinya adalah melayani kepada semua orang, pada orang-orang yang lelah, stres setelah kampanye, yang butuh hiburan. Mbah justru datang suatu yang lugu, sederhana, tapi menyentuh. (Betul, gw terharu ketika menulis alenia ini).Bukan seperti yang kita nikmati di media-media masa kita , main, gusur, main lempar, kongkalikong, lagu cengeng dari pemuda yang dikebiri lalu ditinggal pacar, korupsi atau bikin peraturan atau undang-undang yang konyol...Hahaha.... mauuu? Hamburger!