Rabu, 01 April 2009

NAPOLEON BONAPARTE

Pagi itu mas Barkah dalam perjalanan menuju kantor. Berbagai Baliho kampanye Parpol terpampang sepanjang pinggir . Pesan politik tertulis dengan huruf-huruf, antara lain. AWAS !!!!! JANGAN BOHONGI RAKYAT
INGAT !!!! JANGAN GUNAKAN SITU GINTUNG SEBAGAI AJANG KAMPANYE.
dan banyak lagi kata aneh yang digunakan sebagai jargon politik. "Begitulah politik, berkata tidak benar bukan berarti berbohong .. !" Mas Barkah terkejut mendengar suara disebelahnya. Dia menengok. terkejut dan reflek kakinya menginjak pedal rem. "Enggak perlu terkejut mas Barkah .., saya Napoleon Bonaparte .. !" sosok yang tiba-tiba duduk disebelahnya memperkenalkan diri. "Kok bisa bahasa Indonesia ?" tanya mas Barkah heran. "Orang mati bisa berbahasa apa saja ..." jawab Napoleon. "Lho ! Kenapa bisa ... ?" mas Barkah terheran-heran. "Ya bisa ... karena yang digunakan adalah bahasa ROSO ... " jelas Napoleon. " Apa maksud mister Napoleon menemui saya .. ?" mas Barkah memang terbiasa manggil orang bulek dengan sebutan mister. "Ingin ngobrol-ngobrol aja ... " kata Napoleon. Mas Barkah mahfum, dia memang sudah biasa berkomunikasi dengan ruh. Kemudian Napoleon mendekatkan mulutnya ketelinga mas Barkah. Dia membisikkan sesuatu dan mas Barkah ngangguk-angguk. "Jadi begitu, pemimpin harus pandai membohongi rakyatnya ..." kata mas Barkah. Napoleon kembali berbisik, mas Barkah ngangguk-angguk. "Jadi ... pemimpin harus pandai mendongeng ..." kata mas Barkah. Bolak-balik Napoleon berbisik dan mas Barkah berulang-ulang berkata : "Oooo gitu ..., Oooo gitu ,,, , Oooo gitu ... !" sambil terus memandang kedepan. "Ngentooot loe ... !" tiba-tiba terdengar suara parau menghardik. Napoleon telah berganti menjadi Ndang. Mas Barkah marah, seketika tangannya memukul muka Ndang. Celepooooooook ..... Ndang terpental kembali ke langit.

Sersan Mustika Biru
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar