Senin, 20 April 2009

PARTAI BIRU



Sore itu mas Barkah duduk di teras rumah sambil menonton siaran Televisi.
Dia sedang mengikuti perhitungan contreng Pemilu.
Dia agak heran, kenapa pemenangnya Partai Biru.
Bukan masalah contreng mencontrengnya.
Tapi kok namanya jadi Partai Biru dari Generasi Biru dengan jimat Mustika Biru.
Emang gua pikirin, kata mas Barkah dalam hati.
"Mah. bikinin kopi ...!" mas Barkah berteriak pada istrinya yang ada di dapur.
Remote TV dipencet dan channel pindah ke saluran TV lain yang sedang menyiarkan
kisah Ibu Kartini.
Disitu dijelaskan, bahwa ibu Kartini punya kakak laki2 namanya Kartono.
Bener kan namanya Kartono, kata mas Barkah dalam hati.
Mas Barkah kemudian menghirup kopi yang dihidangkan istrinya.
"Cueeeh ... ! Kopinya pahit ... ! " teriak mas Barkah.
"Bikin yang manis !" minta mas Barkah kepada istrinya..
Dia kembali memperhatikan siaran TV.
Mas Barkah teringat lirik lagu Ibu Kartini.
Ibu kita Kartini, Harum namanya ...
Berarti Harum adalah nama asli ibu Kartini, kata mas Barkah dalam hati.
Narasi siaran TV menjelaskan bahwa Ibu Kartini putri seorang Bupati.
Dijelaskan disitu, ayahnya seorang duda dengan selir 3 orang.
Lho ... kok punya selir disebut duda, kata mas Barkah dalam hati.
Emang gua pikirin, mas Barkah cuek.
Mas Barkah menghirup kopi yang baru dihidangkan istrinya.
"Manis sekaleee ... ! " teriak mas Barkah.
"Coba kamu tiru ibu Kartini. Bikin kopi buat suami rasanya pas .. ! " mas Barkah ngajari..
Istrinya mengambil cangkir kopi dan ...
Suuuuuuuuuur ..... mas Barkah disiram kopi panas.
Aduh ... aduuuh ... aduuuuuh ... teriak mas Barkah.
"Enggak perlu kartini-kartinian ... !" teriak istri mas Barkah marah.

Mustikabiru
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar