Kamis, 30 April 2009

Pada Hujan Yang Rimbun




Sigit Hardadi



Pada hujan yang rimbun
apa tidak sebaiknya kita minum limun
sambil memaksa sedikiit untuk melamun
menghadap lurus ketimur
wajahku memang bagai rembulan tergusur
usia tanpa pelitur?


Pada hujan yang rimbun
rasanya umur hanya sekedar meluncur
pijakan demi pijakan
uban demi uban
keburukan demi keburukan
kebaikan demi kebaikan
siapa yang mengukur?


Pada hujan yang rimbun
pada keterasingan yang meraung
kelabat biji bertumbuh
kelabat pohon yang rubuh
hiruk pikuk bergaduh
sepi yang diam
menimba pada kelam
hanya anginkah profesor pemadam?


Pada hujan yang rimbun
siku siku yang mulai kurang santun
pundak pundak terasa beku
mata cenderung rabun
engsel engsel berkerak
mulut mulut berdahak
kuping ngang nging
seberapa banyak lidah racun itu kuminum?


Pada hujan yang rimbun
apa tidak sebaiknya kita minum limun
agar semua racun hidup minta ampun








Karawaci, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar