Selasa, 17 Maret 2009

TAK INGKAR JANJI


INGIN SEPERTI MATAHARI
"Aku ingin seperti matahari ..." kata mas Barkah pada suatu kesempatan.
"Lho ... !" mas Atmo terperangah mendengar keinginan seperti itu.
"Matahari tak pernah ingkar janji ...." kata mas Barkah pelan.
"Betul ...! Matahari selalu terbit di Timur dan Tenggelam di barat .." mas Atmo menimpali.
"Mengapa manusia tidak dapat seperti matahari .." tambah mas Barkah.
"Msksud loooch ... !" mas Atmo heran.
"Mengapa manusia sering ingkar janji ...!" tegas mas Barkah.
"Tanya saja pada diri mu sendiri ..." kata mas Atmo sambil mencibir.
"Aku sudah tanya ...." jawab mas Barkah.
"Apa jawabnya ...." mas Atmo ingin tahu.
"Jawabnya adalah, hai manusia engkau bukan matahari ..." mas barkah menirukan
suara dari langit karena hakikat bertanya pada diri sendiri adalah bertanya pada langit.
"Teruuusss ... !" mas Atmo ingin tahu.
"Ya aku enggak bisa seperti matahari ..." mas Barkah menegaskan.
"Artinya .... ? " mas Atmo semakin ingin tahu.
"Artinya ..., manusia cenderung ingkar janji
pada dirinya sendiri,
pada perutnya yang lapar,
pada otaknya yang cerdas,
pada orang lain,
pada kesepakatan yang dibuatnya,
pada alam
dan ingkar pada Tuhannya .... !"

kata mas barkah dengan jumawa.
"Sok tau loe ... !" mas Atmo jengkel, balik kanan dan ngeloyor pergi
Taik loe ... Goubloouuugh ! mas Barkah memaki.

Sersan Mustika Biru
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar