Selasa, 17 Maret 2009

JANGAN KAU BUNUH BAYI MU

Album Biru Irama Ombak Duren mulai dibenihi satu tahun lalu.
Bagai bayi manusia layaknya, sembilan bulan dalam kandungan.
Ketika saatnya dia harus lahir.
Dia harus lahir ...... ! Kata Bung Karno.
Dia harus lahir ...... ! Kata siapa pun.

Patut disayangkan ......
Para Dokter dan Bidan saling silang sengketa.
Mereka bukannya bersepakat mengawal si jabang bayi lahir.
Justru mereka saling berteriak.
Bayi itu itu keruh ..... ! Teriaknya.
Bayi itu sudah kehilangan ruh ..... ! Teriaknya.
Para Dokter dan Bidan berbalik badan.

Si Jabang bayi pun kecewa.
Melihat para Bidan dan Dokter saling curiga mencurigai.
Saling tuduh menuduh.
Dan amarah pun membara.
Mungkin mereka akan saling bunuh membunuh.

Si Jabang bayi pun merenung.
Mengapa kesempatan untuk lahir disia-siakan.
Tahukah mereka ?
Bahwa kesempatan itu hanya datang satu kali.
Kesempatan itu tidak akan datang untuk ke dua kalinya.
Kesempatan itu tidak akan datang lagi .... ! Kata Bung Karno.

Sementara itu, Mustika Biru akan terus mengejar.
Mana tanggungjawabmu wahai para Dokter dan Bidan.
Mustika Biru akan mengejar mu sampai ke liang lahat.

Ketika di akhirat nanti.
Mereka akan ditanya oleh Mungkar dan Nakir
Mana Album Biru Irama Ombak Duren ...... ?
Apa jawab mu wahai para Dokter dan Bidan.

Sersan Mustika Biru
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar