Rabu, 18 Maret 2009

MAGICAL MISTERY TOUR


MAS BARKAH TIDAK PERCAYA Mas Barkah berjalan mondar mandir di ruang kerjanya. Bersandar di sofa, mas Atmo duduk tercenung. Mereka berdua sedang bersedih mengingat Ndang. Ndang yang puluhan tahun memberi warna kehidupan Taman Ombak Duren, sudah berangkat ke akhirat dijemput oleh Ijro'il, malaikat pencabut nyawa. Artinya, Ndang sudah mati. "Dia belum waktunya mati ..." kata mas Barkah pelan. "Dia sudah saatnya mati ..." mas Atmo menimpali. "Tau dari mana loe ... ?" tanya mas Barkah. "Dari Log Book Panggilan Kematian ... !" jawab mas Atmo. "Sok tau loe .... !" gerutu mas Barkah. "Udah tua masih begok aja loe ...!" suara mas Atmo mengeras. "Emang manusia bisa tau kapan dirinya mati ..." tanya mas Barkah heran. "Ya, bisa dong ...!" tegas mas Atmo. "Ngarang loe ...!" mas Barkah jengkel. "Bar, Tuhan itu udah bikin grand design kehidupan manusia .." mas Atmo sok tau. "Maksud looough ..." mas Barkah makin jengkel. "Tuhan sudah mendisain kehidupan manusia dari awal sampai akhir " jawan mas Atmo. "Ngehek loe ..." mas Barkah menirukan suara Ndang yang serak. "Bukan hanya kehidupan orang per orang " mas Atmo meneruskan. "Makin ngarang loe ...!" mas Barkah kesal. "Tetapi ... kehidupan dalam alam semesta ini. Benar tidak !" mas Atmo sudah seperti Aa Gym. Wuuuuuuuussss ...... malaikat Jibril muncul dari balik dimensi. "Mas Atmo benar " kata Jibril dengan kalem. "Saya enggak percaya ..." mas Barkah ngeyel. Jibril menjelaskan bahwa daftar kelahiran dan kematian sudah tersusun rapi sepanjang adanya alam semesta. "Coba klik www.ombakdurenew.blogspot.com " Jibril langsung ngeklik Blackberry ditangannya. "Lho, bukannya di www.ombakduren.blogspot.com ..?" tanya mas Barkah. "Blog itu is dead. Ini yang baru ...!' tegas Jibril. "Tetap saya enggak percaya ..." mas Barkah ngeyel. Jibril jengkel dan spontan menarik ruh mas Barkah dari ubun-ubunnya. Mas Atmo kaget melihat mas Barkah terjengkang. "Mas Barkah matiiiiiiiiii ..." teriaknya . Wuuuuuuuuusssss ... Jibril menenteng ruh mas Barkah ke langit. Ditengah jalan Jibril dihadang Ijro'il.
"Mencabut nyawa bukan tugas anda, Jibril ...!"
Ijro'il menegur keras. "Dia akan saya bawa menghadap Tuhan ..." jawab Jibril. "Lho ... kenapa ..!" Ijroi'il heran. "Dia enggak percaya www.ombakduren.blogspot.com is dead " jelas Jibril. "Manusia bebas menafsirkan yang satu itu ..." Ijroi'il menegaskan. "Maksud looouuugh ..." ejek Jibril.
"Manusia bebas. Boleh percaya boleh tidak ... !"
kata Ijro'il ketus. "Teruuusss .... !" Jibril mencibir. "Kembalikan ruh mas Barkah ke wadagnya ..." perintah Ijro'il. Wuuuuuuuuusssss .... ruh mas Barkah dilembar kembali ke bumi. Mas Barkah hidup lagi ... Mas Barkah hidup lagi ..... Teriak orang-orang yang tengah merubungi jazad mas Barkah.
Sersan Mustika Biru

The House of Blue light

www.ombakdurenew.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar