Minggu, 22 Maret 2009

DILUDAHI N'DANG

Mas Barkah sedang menjelaskan pelajaran Cara Cepat Menulis Skripsi.
Berbagai teori dia jelaskan dengan lugas.
"Ada yang kurang jelas ?" mas Barkah memberikan kesempatan bertanya.
"Saya mau bertanya ..." Lenny bertanya.
"Saya akan menjawab " kata mas Barkah mantab.
"Skripsinya berapa lembar ..." Lenny meneruskan pertanyaannya.
"Sesuka hati yang nulis, bebas-bebas aja " jawab mas Barkah.
" 1 lembar boleh enggak ?" tanya Lenny sekenanya.
"Boleh, lebih dari 1 lembar juga boleh ..." mas Barkah menjawab sesukanya.
"Yang bener ...!" Lenny heran..
"Kalau bisa dipermudah kanapa harus dipersulit .." mas Barkah sok berfilosofi.
"Sok tau loe ... !" N'dang muncul menembus tembok.
"Orang mati jangan ikut-ikutan ngomong !" hardik mas Barkah.
"Gue belom mati he ... he ... he ... " jawab N'dang.
"Loe kan udah dikubur " mas Barkah heran.
"Gue sedang dalam proses dematrialisasi " N'dang menjelaskan.
"Kok loe jadi pinter .." mas Barkah makin heran.
"Makanya loe mati juga supaya pinter " jawab N'dang jumawa.
"Coba loe ceritain pengalaman di akhirat ?" tanya mas Barkah.
"Begok loe, akhirat itu konsep situasi .." kata N'dang.
"Loe yang begok. Terusin cerita loe ..." mas Barkah tanya lagi.
N'dang dengan fasih menjelaskan bahwa saat itu dia masih di alam kubur.
Disitu dia bertemu Mungkar dan Nakir, malaikat penanya di alam kubur.
"Malaikat itu nanya, siapa nama mu wahai manusia buruk rupa ?"
"Terus jawab loe apa " mas Barkah ingin tahu.
"Ngentooot loe ...!"
"Teruuusss ... !"
Cuuueeeeeeh ..... muka malaikat diludahi N'dang.

Sersan Mustika Biru
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar