Minggu, 03 Mei 2009

WARKOP PRAMBORS


Warung Kopi Prambors adalah fenomena dalam industri hiburan negeri ini.Mulai menyeruak dari bilik studio Prambors yang mangkal di Borobudur Menteng Jakarta Pusat.Lalu mendobnrak TVRI ketika tampil di "Terminal Musikal Tempat Anak Muda Mangkal" yang digagas Mus Mualim dan wadyabala Prambors.Lalu bikin 2 album fenomenal lewat label Pramaqua,kongsi antara Prambors dan Aquarius.
Berikut ini cuplikan obrolan saya dengan Johannes Soerjoko,pemilik Aquarius perihal grup lawak "intelek" ini :

Siapa yang anda kenal dari warung Kopi Prambors ?


Dari antara mereka yang saya kenal duluan adalah Rudy Badil , Badil begitu saya panggil dia , adalah adik iparnya kakak nya July Joseph partner saya di gang Kaji ketika Aquarius pertama kali berdiri .


Siapa yang menggagas Warkop masuk rekaman ?

Saya tidak ingat siapa yang memberi idea agar warkop direkam ke kaset untuk diedarkan .
Awal tahun 1979 se bulan sebelum kaset warung kopi di rilis , saya bertemu dengan Temmy untuk membicarakan kemungkinan rilis album Warkop .
Temmy Lesanpura , Dialah yang pada tahun 1973 melahirkan acara Warung Kopi di Radio Prambors . Suatu idea yang genius , dan sejak itu jutaan orang telah dihibur oleh grup Warkop ini , sampai hari ini film s film Warkop masih tampil di layar tv tv swasta kita . suatu tanda karya yang evergreen yang masih digemari .

Boleh tau gak berapa sih bayaran Warkop untuk rekaman album ?

Deal album Warkop pertama sebesar 10 juta rupiah Flat Pay , jumlah yang besar pada zaman nya
Mengingat sebuah album yang produksinya kelas mewah saja ( studio gelora seni ) rata rata biaya nya cuma 5 juta rupiah all in Flat Pay
dan jika ada deal dengan royalty nilai bekisar 50 - 100 rp per kaset .
Kenapa kontrak Warkop lebih besar dari grup lainnya , Karena kondisinya yang lain .
Saat Warung kopi di kontrak Pramaqua , mereka sudah membangun image selama 5 tahun jadi bukan artis baru , mereka sudah masuk katagori artis yang established, Warkop juga telah membuktikan berhasil tampil sukses dimana mana ,acara mereka di radio Prambors sudah ngetop dan selalu ditunggu . mereka sudah punya Brand .
Radio Prambors saat itu memiliki dua ( 2 ) signature produk yaitu LCLR Prambors dan Warung Kopi Prambors .
Metode marketing dan promotion Pramaqua yang selalu ingin mengkondisikan dahulu sebuah single dari album yang akan kita rilis , dengan melihat signal dari radio , telah terpenuhi oleh Warkop waktu itu , malahan signalnya sudah menghasilkan bunyi bel .
Jadi kita yakin , dengan World of Mouth saja , ketika album nya di rilis , sudah bisa lari kencang di pasar . perhitungan juga termasuk biaya pemakaian studio yang tidak akan besar , paling paling satu dua hari karena semua materinya sudah siap ?! ( Pandangan yang ini terbukti kita salah ) .
Saya sangat optimis , Pramaqua sign warung kopi 1 album plus option 1 album , Kita hubungi Alex Kumara untuk menangani proyek rekaman nya .
Materi di kumpulkan dan sudah cukup untuk satu album , Warkop yang saat itu masih formasi yang utuh ( tanpa Rudi Badil ) , yaitu Kasino , Dono , Nanu dan Indro . Ok ... ,..... We Go .

Kita masuk studio Gelora Seni , materi yang telah dipersiapkan lalu direkam , hasilnya ....... ......gagal besar !? , terasa steril , mereka tidak berkembang distudio , emosinya dingin , tidak menyentuh .... . Ternyata mereka demam studio
kita juga menghadapi kendala untuk mencari gelak tawa suara penonton yang alamiah untuk dapat mendukung suasana menjadi hidup / Live .

Terus solusinya gimana ?

Ya.......... Live itulah yang harus kita lakukan . Saya diskusikan lagi dengan kawan saya Alex Kumara dan dia sependapat , kita harus rekam live .

Gimana caranya ?


Rekaman Live waktu itu bukan lah seperti hari ini dimana station TV memiliki Mobile Remote Recording Studio , dengan Wireless Microphone , peralatan yang kita punya hanya dengan tape Revox A 77 ( prototype homestudio dari pabrik Studer ) , beberapa mic dengan preamp nya , serta mixer kecil . jadi harus cerdik untuk agar suaranya bisa dipakai untuk komersial .
Ada pertunjukan di Palembang , Ok kita berangkat ke Palembang , saya belum pernah ke Palembang sebelumnya , jadi kunjung an pertama ke kota ini .Di Venue tempat Warkop akan tampil , Alex Kumara memasang microphone dibeberapa tempat dan ada yang digantung dengan kawat , acara di rekam dengan pita 1/4 inches (2 track ) dan dengan speed 7,5 .
Pertunjukan dimulai , Warung Kopi in action , ternyata penonton kota Palembang panas sehingga membuat penampilan anak anak Warkop menjadi hidup .Kita dengar hasilnya memuaskan jadilah rekaman Warkop yang pertama .

Setelah album pertama sukses ?

Kita kontrak lagi Warkop pada bulan Agustus 1979 untuk album keduanya kali ini sebesar Rp 25 juta rupiah Flat Pay , Pantas album pertama meledak kok , walaupun faktanya album kedua terjual hanya separuh album pertama .,
Rekaman Live berikutnya di kota Pontianak , saya ikut juga lagi ke Pontianak ,kita melakukan sistim yang sama seperti di Palembang , dugaan kita tidak meleset , Warkop juga sukses besar di Pontianak .

Punya pengalaman menarik tentang Warkop ?

Ada pengalaman yang tidak bisa saya lupakan yaitu ketika kita berkunjung diibu kota KalBar waktu itu , kita naik Merpati Airline dengan pesawat fokker 27 dari Jakarta ke Pontianak , kursi penumpang hanya ada yang disebelah kanan , kursi di sebelah kiri dikosongkan dari depan sampai kebelakang , untuk mengangkut cargo , jadi flight kita adalah two in one , flight (penumpang dan cargo ) tapi aneh nih ... cargo nya bukan hanya barang saja yang diangkut tapi juga termasuk ternak , jadi disebelah kiri tempat duduk saya dan Alex ada Kuda ... . Oops la ......... gimana kalau kudanya kaget dan ngamuk ............. Unbelievable Man ,

Ha....ha....ha terus terus ?

Kita check in di hotel bintang empat , hotel baru yang paling Top waktu itu , lupa nama hotelnya , mewah hotelnya , ketika saya mau mandi dan mengisi bath tub nya , saya terperanjat , kok air nya coklat seperti air teh , ada apa ya , ternyata air di Pontianak semua nya seperti itu , yaitu air yang dari air Gambut , wah kita kurang informasi nih sebagai pengunjung baru yang pertama kali ke Pontianak jadi kena ........Shock , hari sudah malam , saya malas keluar untuk cari air bersih , achirnya saya terpaksa gosok gigi pakai Coca cola , It.s a real thing , have a coke and smile , Enjoy ..... slogan mereka .
Gimana penjualan album Warkop kedua ini ?

Album nya warung kopi dirilis dan langsung meledak karena telah ditunggu , terjual lebih besar dari kaset albumnya LCLR 77 , LCLR 78 dan album soundtrack Badai Pasti Berlalu waktu itu . Album Warkop terjual 180 ribu kaset hanya dalam 45 hari dan all time sale mendekati 200 ribu unit ( pada waktu itu sale sebesar ini sudah meledak besar , adalah merupakan sale yang terbesar pertama kali untuk Aquarius ) , sale album keduanya juga laku tapi agak menurun terjual diatas 100.ribu kaset .
Memang life cycle dari album lawak seperti Warkop ini sangat pendek umurnya , tidak seperti album lagu lagu pop yang bisa evergreen dan bisa berada dipasar selama bertahun tahun lamanya . Lain dengan album Badai dan LCLR 77, 78 ( album kompilasi ) yang masih bisa dijual setelah belasan tahun dirilis .

Saya suka tuh dengan kedua cover Warkop.Kayaknya artistik gitu ?

Itu dibuat sama Lesin.Lesin juga telah membuat sebuah design logo dan cover dengan hasil yang superior , I Love the design Folk ! , Logonya terus dipakai oleh Warkop dalam kurun waktu yang cukup panjang .

Setelah 2 album Warkop sukses ?

Hubungan kita dengan Warkop berlanjut , terutama dengan Kasino yang kadang kadang datang untuk berdiskusi dengan kita di Pramaqua ,
Suatu hari di pertengahan tahun 1979 setelah kita merilis album pertama Kasino memberitahukan bahwa the grup mendapat beberapa tawaran untuk main film , dia tanya pendapat kita , kenapa Pramaqua tidak main di bisnis film , Warkop tidak ada relasi nih didunia film , apakah Pramaqua bisa menjadi partnernya untuk cari perusahaan film yang tepat dan asyik diajak kerja sama , Ok kita coba , beri kita waktu .

(segitu aja dulu dongengya ya.....ayo semuanya bobok.....besok mau kerja he he he)

From Notes FB : Danny Sakrie


Tidak ada komentar:

Posting Komentar