Senin, 25 Mei 2009

Suasana Pagi Di Komplex Kami

Sigit Hardadi








Perempuan bersepeda mini
rambutnya diponi
ada yang dituntun anjingnya
ada juga menuntun majikannya
sambil ngedumel pakai logat jawa medhok
mungkin dari kroya bukan korea
ini pepaya hawai apa bangkok?
di kursi roda


Sambil menenteng sayuran
rambutnya di blecing
handphonenya berdering
halo katanya sambil tertawa
muncrat dialognya bahasa sunda
perbatasan kerawang
aya mujair tongkol basah
sambil ngontel sepeda



Ada orang jerman pakai sepatu kets
keringatnya disimpan di jaket
ada orang korea pakai masker mulutnya
takut flu mexico
pakai topi hanya di depannya
orang timur tengah dengan janggut berjuntai
menenteng macbuk
orang africa yang sekujur badannya gelap gulita
pakai peugeot 406 ngoceh pakai bahasa ibunya
sambil memainkan bola



Ada pula yang berhenti di tengah jalan
entah siapa mulutnya menganga
sms gue gak sampai semalam
coba deh gue misscall 10 kali
mungkin pulsanya habis
atau lo pakai handphone murahan
lalu dipijit-pijit handsetnya
udah cebok belum lo
cuci tangan dong?



Suasana pagi di komplex kami
meriah sekali
terutama simpang siurnya mereka
kami kurang tahu pasti siapa saja mereka
apakah pembantu
sopir sopir
tukang tukang
majikan majikan
orang luar negeri atau dalam negeri
semua bergerak campur mobil
motor bis ojek
ada yang berseragam
pakai dasi
batik
kaos banyak sekali tulisannya
sambil kupingnya disumpel earphone
ada yang manggut manggut gak jelas
ada yang kesandung batu
lantas tertawa minyak wanginya
nggeblas mengudara



Kami hanya sekedar ingin mendehem
kurang lebihnya batuk asal asalan
berdialog dengan vocal ditinggikan
demikian di komplex kami
pada pagi hari pakai triji
dan sampai kini cuma usrek di layar lcd
kami tak tahu siapa mereka
tapi dari ekor matanya yang ber mms
kami merasa bahwa blutut mereka
mengenal kami
lantas siapa kami?








Karawaci, Mei 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar