Rabu, 20 Mei 2009

Sol Project


SOL PROJECT

Adalah sebuah misi pencampuran budaya tradisi dan pop dari sekumpulan musisi asal Indonesia dan Colombia, mereka terdiri dari 4 orang yaitu Rudy Octave (Arranger/Pianist) asal Indonesia, Cecilia Ventura (Vocalist/ Suling etnik/ Perkusi) asal Indonesia, Wilson Novoa (Vocalist/Arranger) asal Colombia, dan Faiser Forez (Percussionist) asal Colombia.

Musik Amerika latin sangat kaya akan irama dan instrument perkusinya, apabila dikolaborasi sedemikan rupa dengan instrument etnik Indonesia hasilnya akan menjadi sebuah nuansa yang baru, rasanya kita diajak menikmati “makan tempe goreng di pantai Copacabana” itulah penggambaran musik yang dimainkan oleh SOL PROJECT.

SOL PROJECT dibentuk pada tahun 2005 oleh Rudy Octave dengan album indie yang hanya dijual antar teman-teman dari komunitas penikmat musik Salsa. Pada tahun 2007 lagu-lagu dari album indie ini kemudian di repackage oleh label Catz Record dan diedarkan secara nasional lewat distribusi dan toko CD Disctarra.

Pada tahun 2008 lewat album pertama nya ini SOL PROJECT menjadi nominator AMI Award (Anugrah Musik Indonesia) di Jakarta.

SOL PROJECT selama tiga tahun terakhir selalu aktif tampil di beberapa ajang musik Jazz di tanah air, seperti Java jazz 20007, 2008 dan 2009 atau Jazz Goes to Campus, maupun beberapa ajang musik di kampus-kampus dan festival World Music di Indonesia.

Di setiap kesempatan tampil, SOL PROJECT tidak selalu sama membawakan konsep penampilan yang sama, ini bisa dilihat dari susunan musisi pengiringnya, beberapa contoh penampilan seperti di Java jazz dari 2007 SOL PROJECT menampilkan nuansa Batak dengan tagading atau gondang dan hasapi, Bali dengan kemplu, pemade dan kantilan, Betawi dengan gambang kromong dan tarompet betawi nya, atau pun nuansa Punk bercampur wayang kulit seperti penampilan di Java jazz 2009, sedangkan basic irama yang diusung oleh SOL PROJECT adalah Caribbean, Afro-Cuban, Indian-Colombian folklore ataupun irama latin lainnya.

Untuk album ke dua tahun 2009, SOL PROJECT menampilkan wajah lebih pop dimana SOL PROJECT me-rekonstruksi ulang lagu-lagu karya komponis besar seperti Benyamin Suaeb dengan lagu “Begini-Begitu” dalam irama Timba dan Salsa tetapi memasukan unsur kempur, tarompet betawi dan kemong betawi dan diberikan nuansa syair tambahan dalam bahasa Inggris dan Spanyol, di lagu “Sedang Ingin Bercinta” karya composer Ahmad Dhani, SOL PROJECT mencampurkan irama Bolero dengan alat musik Gondang tagading (semacam instrumen gendang dari daerah Sumatra utara) pada lagu ini ada efek kejut yang sengaja diberikan di awal lagu dimana syair bait pertama dirubah dan di bentuk sama sekali baru sehingga pendengar akan sedikit “pangling” ketika mendengar lagu yang di populerkan oleh Ahmad Dhani ini, di lagu “Ku Tak Bisa” karya Bimbim dari grup musik Slank, SOL PROJECT menampilkan Gamelan bali dalam irama Salsa.di lagu ini pun seluruh bait dirubah ke dalam bahasa spanyol, Sedangkan di lagu “Rocker juga Manusia” karya grup musik Serieus, SOL PROJECT memasukan unsur instrument Sampek (semacam gitar etnik) asal Kalimantan dan juga dalam irama Salsa.

Selain lagu-lagu diatas yang adalah diciptakan oleh grup atau komponis lain, SOL PROJECT menampilkan lagu karya sendiri dengan judul I BELIEVE, sebuah lagu pop yang kali ini tanpa berisi unsur instrument etnik nya tapi kalau kita mengamati Video Clip yang memang sengaja di perjual belikan berikut CD nya, maka akan terlihat nuansa etnik dari gambar yang ditampilkan misalkan Kuda lumping, Wayang golek, Tifa, tarian Giring-giring dari Kalimantan, Candi Prambanan, tari Pendet dan Kecak dari Bali, ukir-ukiran Papua, dan model seorang Papua mengenakan busana daerahnya.

SOL PROJECT, akan tetap mengusung genre World Music, meskipun masuk didalam jalur pop, tidak banyak grup musik atau pun project musik yang mau menekuni genre ini dengan seksama, kebanyakan yang mengemuka adalah grup atau project musik yang lagu dan cara bermusik yang hampir seragam, semoga SOL PROJECT menjadi musik pilihan alternative bagi dunia musik di bumi pertiwi ini.


Sol Project Members:

1. Rudy Octave (Indonesian)
2. Cecilia Ventura (Indonesian)
3. Faiser Florez (Colombian)
4. Wilson Novoa (Colombian)

Additional Musician:

1. Drummer 1 : Demas Narawangsa (Indonesia)
2. Drummer 2 : Sony Vincent (Indonesia)
3. Bassist 1 : David Pardede (Indonesian)
4. Bassist 2 : Hernan Castillo (Colombian)
5. Conga/ Percussionist : Philippe Ciminato (France)
6. Gendang sunda/ Percussionist : : Iwan Wiradz (Indonesia)
7. Tagading/ Hasapi/ Suling Batak : Korem Sihombing (Indonesia)
8. Gamelan Banyuwangi dan Bali : Ki Soetikno (Indonesia)
9. Gamelan Bali : Indra Brahma (Indonesian)
10. Rebab : Kiki (Indonesia)
11. Sampek : Wardi (Indonesia)
12. Trumpet 1 : Harmoniadi (Indonesian)
13. Trumpet 2 : Kevin Wahl (American)
14. Trumpet 3 : Hendro (Indonesian)
15. Trumpet 4 : Didier Reyes (Colombian)
16. Saxophone : Devian (Indonesian)
17. Trombone : Tony (Indonesian)
18. Violin : Hendry Lamiri (Indonesian)
19. Rap : Fabio Dita (Colombian)
20. Sinden : Mbak Ika (Indonesian)

Date:
Thursday, May 28, 2009
Time:
7:30pm - 9:30pm
Location:
Bentara Budaya jakarta
Street:
Jalan Pal merah selatan no 17
City/Town:
Jakarta, Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar