Selasa, 28 Juli 2009

DIAJENG AGUSTINAWESTI




*JOHN DE RANTAU*
*Kenapa nama dua orang dipakai untuk satu orang ?*

*MAS BARKAH*
*Yang mana ?
*
*JOHN DE RANTAU*
*BRA Diajeng Agustinawesti. **
Itu kan nama dua orang.*
*Anti dan Westi.*

*MAS BARKAH*
*Bukaaan ... !
Itu nama putrinya Ki Banyakwide yang hidup hampir 200 tahun lalu.*
*Namanya juga ngarang, bebas-bebas aja dong.*.. !

Menurut mas Barkah, pada tahun 1831seusai perang Diponegoro, Ki Banyakwide
hijrah ke Ponorogo.
Di Ponorogo, Ki Banyakwide dikenal sebagai orang kaya raya.
Kerja apa atau kekayaannya dari mana, enggak penting.
Siapa ibunya BRA Diajeng Agustinawesti, enggak penting juga.
Dalam kisah ini, yang penting adalah BRA Diajeng Agustinawesti karena dialah
fokusnya.

Sewaktu masih kecil, BRA Diajeng Agustinawesti lebih suka disapa Diajeng
Mbak Anti.
Tetapi setelah remaja, dia minta disapa Diajeng Westi, enggak pakai sebutan
Mbak.
Sebagai putri orang terpandang apalagi wajahnya cantik dengan tubuh aduhai
indahnya,
Diajeng Westi langsung menjadi perhatian laki-laki seantero kota Ponorogo.
Dasar lelaki, udah punya istri lebih dari satu, tetap aja kembang kempis
nafasnya ngeliat perempuan cantik

*JOHN RICKY MALAU*
*Guwa enggak kebagian perempuan.*

*JOHN DE RANTAU*
*Eloe enggak punya keberanian untuk siap diterima dan siap ditolak.*

Saingan Diajeng Westi adalah Manohara yang tinggal tak jauh dari rumahnya..
Manohara adalah putri Meneer Ruud van Tiel dari tweedevrouw perempuan
Ponorogo.
Meneer Ruud van Tiel termasuk keluarga terpandang karena jabatannya
Administratuur Pabrik Gula.
Biar bagaimana pun, kecantikan Diajeng Westi lebih cemerlang dibanding
Manohara yang sering cembetut.
Akhirnya nama Diajeng Westi lebih dikenal dengan panggilan Manowesti tanpa
embel-embel Diajeng.
Andai hidup pada jaman sekarang, Manowesti pasti sudah main Sinetron.

*INDRAYANTO*
*Boleh juga nama Manowesti.
**Cocok untuk judul Sinetron gantiin Manohara.*

*JOHN DE RANTAU*
*Anak guwa entar gua namain Manowesti.*

*MBAK LINTANG*
*Punya istri dulu, baru ngomong punya anak.*

*JOHN DE RANTAU*
*Perkawinan adalah penjara.*
*Suami istri pada hakikatnya suami adalah calon duda dan istri calon janda.
.
Tinggal tunggu waktunya cerai alias divorce.
Mas Barkah udah punya sertifikatnya.
Sertifikat Letter C ( cerai ).
Enggak semua orang punya.* *bisa punya sertifikat itu.
*
*MBAK WESTI*
*Nyindir guwa ya ... !

*Manowesti bukan wanita biasa.
Ia berada dalam bayang-bayang kabut misteri.
Dia memiliki gen keturunan yang menyimpan sifat wanita penakluk.
Sifat yang bertendensi selalu ingin menaklukkan dan menguasai laki-laki.
Gen itu begitu mendominasi dirinya sehingga mengalahkan sifat-sifat aslinya.
Akalnya sudah tidak mampu mengendalikan sifat yang bersumber dari gen tadi

Disamping gen wanita penakluk, dalam diri Manowesti mengalir juga gen warok.
Dua sifat yang sama keras berbaur menjadi satu.
Disamping itu, sifat asli Manowesti adalah kebajikan.
Akibatnya sungguh menyedihkan.
Dari waktu ke waktu, perasaan Manowesti senantiasa dipenuhi oleh kesulitan
walau hidupnya tidak sulit.
Dia hanya mampu meneteskan air mata tanpa mengerti harus berbuat apa.
Ia menjadi korban dari perasaannya sendiri.
Tanpa disadarinya, hatinya penuh dengan dendam.
Dendam yang tidak dipahaminya.

Apa yang dirasakan Manowesti pada faktanya bertolak belakang dengan
kenyataan.
Manowesti adalah pujaan setiap laki-laki yang pernah memandang dirinya
walaupun hanya sejenak.
Kondisi ini membentuk dirinya menjadi narsis.
Dia berkembang menjadi gadis cantik yang penuh dengan kontroversi.
Hidupnya dipenuhi ambisi yang serba ingin ter ... !
Tercantik, terpandang, terbaik, ternama dan banyak ter..., ter ..., dan
obsesi lainnya.

*JOHN RICKY MALAU*
*Itu namanya primadona syndrome.*

*MBAK WESTI*
*Guwa enggak narsis,
Juga enggak primadona syndrome.*

*JOHN DE RANTAI*
*Ge er loe ....*

Sepanjang perjalanan hidupnya, Manowesti lima kali hidup berumahtangga.
Empat kali gagal dan terakhir diakhiri dengan kematiannya yang teragis dalam
usia relatif muda.
Pertama kali menikah ketika usianya belum genap 17 tahun.
Ia terpaksa dinikahkan karena dihamili seorang pemuda ningrat yang seusia.
Mereka berdua masih sangat remaja ketika memulai hidup berumah tangga.

Setelah lima bulan menikah, Manowesti melahirkan bayi perempuan.
Mungkin karena masih terlampau muda, Manowesti tidak begitu perduli dengan
anaknya.
Si bayi lebih banyak dirawat oleh neneknya, sementara Manowesti sepanjang
hari sibuk bersolek.
Walau sudah punya anak satu, kecantikan dan keindahan tubuhnya tidak
berkurang.
Bahkan semakin cemerlang dimata para lelaki hidung belang.
Hampir setiap sore ia berkeliling kota Ponorogo menggunakan dokar yang
dihias indah bagai kereta kencana.
Dia tampil jelita dengan tubuh dipenuhi ringgit emas yang kilau kemilau.
Mata setiap laki-laki yang melihatnya pasti tak berkedib dan air liurnya
menetes deras.
Manowesti tak peduli dengan suami dan anaknya, dia sibuk dengan dirinya
sendiri.
Ambisinya ingin menjadi pusat perhatian bak seorang selebriti.
Andai ia hidup pada jaman sekarang pasti bikin grup penggemar di fesbuk.
Semua laki-laki pasti di add seperti halnya di www.tagged.com
Bisa jadi ikut berfoto bugil di www.womanofplayboy. com

*JOHN RICKY MALAU*
*Dulu sama sekarang sama aja.
Perempuan senang dan bangga jika jadi pusat perhatian laki-laki.*

*MBAK LINTANG*
*Gak semua ... !
Cuma perempuan tolol yang menganggap sukses adalah menjual kecantikannya*

*JOHN DE RANTAU*
*Sirik loe ... !.*

Pada usia 20 tahun, Manowesti bete berumah tangga dan minta cerai.
Sejak itu ia hidup dalam pelukan banyak laki-laki.
Tercatat lima kali ia berganti suami.
Suami keempat adalah Warok Wirokobar yang terkenal digjaya dan kaya raya.
Dikalangan para Warok, Manowesti cukup dikenal karena dari lima suaminya,
tiga adalah Warok.
Dijaman itu, perselingkuh bukan hal yang luar biasa.
Bagi warok, istri hanya untuk penyambung keturunan, sedangkan kepuasaan sex
dilampiaskan pada gemblaknya.
Gemblak adalah lelaki remaja usia 13 - 17 thn yg diijinkan oleh orang tuanya
menjadi gemblak dengan imbalan materi.
Setelah usia 17 tahun, gemblak dipulangkan pada orang tuanya.
Itu budaya 200 tahun lalu.

Dengan Warok Wirokobar, Manowesti dikaruniai sorang bayi laki-laki yang
diberi nama Wilutomo.
Tiga bulan setelah melahirkan, ia mulai bete berumah tangga dengan
Wirokobar.
Manowesti kemudian pergi begitu saja meninggalkan suami membawa Wilutomo.
Wirokobar membiarkan karena dia tidak mampu merawat bayi.
Kalau sudah besar nanti, Wilutomo akan diambil untuk diturunkan ilmu warok,
begitu pikirnya,

Manowesti kemudian jatuh kepelukan Poerwosegoro, Warok yang sudah melepaskan
kewarokannya.
Sejak tidak menjadi warok, Poerwosegoro berprofesi sebagai ahli pengobatan
atau tabib.
Saking hebatnya, Poerwosegoro mampu mengobati orang mati bisa hidup kembali.

Setelah menikah dengan Poerwosegoro, Manowesti banyak berubah kecuali dalam
hal penampilan, nyaris tak berubah.
Ia tetap ambisius dalam hal kecantikan tetapi hal itu tak menjadi masalah
karena suaminya tak melarang.
Dengan Poerwosegoro, Manowesti mendapatkan kebahagiaan rumah tangga yang
sesungguhnya.
Dia merasakan menjadi seorang istri, seorang ibu sekaligus seorang
primadona.

Lain halnya dengan Wirokobar,
Ia sangat sakit hati karena berkali-kali niatnya mengambil Wilutomo selalu
ditolak Manowesti.
Wirokobar bersumpah, ia akan membalas dendam kelak bila waktunya tiba.
Sekeras-kerasnya sifat Warok, Wirokobar adalah manusia biasa yang tidak
terlepas dari kodrat seorang bapak.
Ia sangat merindukan Wilutomo, begitu tega ibunya membawa pergi.
Perasaan itu menjadi bibit bencana yang kelak akan menimpa kehidupan
Manowesti.
Kepedihan hati sang warok sedikit demi sedikit membentuk dendam yang amat
hebat terhadap Manowesti.
Ia tidak dendam pada Poerwosegoro karena bagi warok kehilangan perempuan
enggak terlalu penting.
Asal jangan mengambil gemblaknya, hal itulah yang membuat bunuh-bunuhan
antar warok.
Dalam konteks ini, Wirokobar membutuhkan anaknya sebagai pewaris ilmu
kedigjayaannya.

*MBAK LINTANG*
*Ceritanya kepanjangan. *
*Bete bacanya ...*

*MBAK WESTI*
*Gak apa-apa ,,,
Asal nama guwa kebawa-bawa terus.
* *
JOHN DE RANTAU*
*Tunggu, bentar lagi Manowesti pasti dibunuh. *

Suatu hari, Wirokobar menyelinap masuk ke dapur rumah Poerwosegoro.
Diam-diam dia memasukkan semacam racun kedalam ramuan jamu godog yang biasa
diminum Manowesti.
Sejak minum jamu campur racun, Manowesti jatuh sakit dan meninggal pada usia
38 tahun.
Padahal perempuan seusia itu lagi pada puncak maknyus dan lagi enak-enaknya
disetubuhi.

Masyarakat sekitar rumah Manowesti sebenarnya agak heran.
Mengapa sakitnya Manowesti tidak dapat diobati oleh Poerwosegoro.
Andai mereka tahu apa yang sesungguhnya terjadi, pasti tidak heran.
Ternyata pembunuhan yang direncanakan Wirokobar itu disepakati oleh
Poerwosegoro.
Poerwosegoro udah bete dengan Manowesti.
Katanya, Manowesti rewel, cerewet, pesolek dan matreeee .......

Begitu dahsyatnya dendam Wirokobar sampai ratusan tahun vibrasinya masih
tetap bergetar.
Dendam itu bukan dendam biasa, dendam itu menjadi permanen ketika Wirokobar
meninggal.
Melalui Aji Dumadiluhur yang dikuasainya, Wirokobar melestarikan dendamnya
menjadi kutukan lintas generasi.
Kutukan yang tak musnah dimakan waktu.

Dengan kematian Manowesti, pupuskah dendam Wirokobar ?
Ternyata tidak, dendam itu terus dibawanya sampai mati.
Saking dahsyatnya, dendam itu terlestarikan melalui kemampuan Dumadiluhur.
Menjadi kutukan lintas generasi, lintas dimensional dan tidak terikat ruang
dan waktu.
Kutukan itu senantiasa membayang-bayangi perjalanan waktu genetik Wirokobar
dan Manowesti.
Spektrum kutukan itu terus bergolak diluar fitrah kemampuan manusia normal.
Bergetar membentuk medan energi yang merupakan potensi ancaman bagi realitas
kehidupan pewaris gen Wirokobar dan Manowesti yang berbaur menjadi sati
dalam dirinya Wilutomo.

*MUSTIKABIRU*
The House of Blue Light.
www.ombakdurenew. blogspot. com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar