Sabtu, 01 Agustus 2009

Tai Babi



Paska terjadinya ledakan bom di Hotel Ritz-Carlton dan JW Marriot,
Pikiran mas Barkah terganjal pertanyaan.
Apa sih maunya teroris puki maknya itu.
Katanya, sasaran teroris lokal adalah kepentingan Amerika. Ternyata yang dibom adalah kepentingan Indonesia. Pertanyaannya ... Mengapa teroris tai babi itu enggak mampu menyerang Amerika di negerinya sendiri ? Mengapa harus mengebom kepentingannya bangsanya sendiri ? Teroris itu adalah tai babi ....
MAS ATMO Jawaban pertanyaan itu sekaligus menimbulkan pertanyaan lain.
Mengapa Pertamina tidak bisa buka P
om Bensin di Malaysia ?
Sementara Petronas bisa buka Pom Bensin disetiap penjuru Jakarta.
MBAK ANTI Mengapa orang Indonesia lebih suka menonton film asing. Ketimbang nonton film Indonesia yang diproduksi degan susah payah.
MBAK WESTI Itu namanya tai babi.
Mengapa semuanya jadi tai babi ? Pertanyaan itu terus memburu pikiran mas Barkah. Negara Indonesia adalah negara besar yang kaya raya dengan hasil alamnya. Tapi bangsa Indonesia menikmati hasilnya hanya sekian persen saja. Itu namanya tai babi.
Rakyat Indonesia berjumlah 220 juta, sebagai asset negara, jumlah itu sungguh fantastis. Jika dipungut iuran 1.000 rupiah perhari dengan target hanya 20 % dari penduduk. Maka setiap bulan akan terkumpul 44.000.000 x 1000 x 30 = 1.320.000.000.000 Satu trilyun tiga ratus dua puluh milyard rupiah. Salah satu contoh kebodohan bangsa Indonesia adalah download RBT. Setiap hari ratusan milyar rupiah hasil transaksi RBT mengalir ke Singapore. Setiap hari ratusan atau mungkin ribuan ton daging babi dimakan orang Singapore. Tai babi ditinggalkannya dikandang babi di pulau Batam. Lebih dari lima puluh ribu orang Korea bekerja di Indonesia. Sementara jutaan orang Indonesia tidak memiliki pekerjaan. Apakah orang Korea itu menebarkan kebajikan. Tentunya tai babi, mereka cari makan di negeri orang.
MBAK WESTI
Hitung-hitungan tai babi.
JOHN RICKY MALAU
Tapi itulah yang jadi dasar perhitungan negara asing terhadap Indonesia.
Hitungan tai babi telah menjadikan Singapore kaya raya.
MAS BARKAH Pendapat John Ricky Malau benar.
Dalam perspektif hubungan antar negara sejatinya tidak ada istilah negara sahabat.
Kita harus melihat negara lain sebagai negara asing.
Hubungan bilateral antar negara adalah hubungan kepentingan.

MAS ATMO
Sok tau loe ... ! Jumlah penduduk adalah pertimbangan utama, mengapa negara asing mau berinvestasi di Indonesia. Jepang, China, Kore, Amerika, Australia, Singapore, Malaysia, Inggris, New Zealand temasuk lembaga keuangan dunia seperti IMF, World Bank, Bank of Asia dsbnya. Mereka berinvestasi bukan karena kebaikan hatinya. Bagi mereka, Indonesia adalah market yang empuk untuk dikeruk uangnya. Mereka membentuk pola hidup bangsa Indonesia sebagai konsumer. Selama masyarakat kita konsumtif, selama itu pula tai babi menyedot uang kita.
MBAK WESTI
Apa sih salahnya tai babi ?

MUSTIKABIRU

The House of Blue Light

www.ombakdurenew.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar