Selasa, 18 Agustus 2009

Jika Indonesia Kreatif


Sekumpulan orang pandai berkumpul disebuah stasiun televisi untuk berdiskusi. Topik diskusi mereka adalah, bagaimana supaya Indonesia menjadi negara maju sejajar dengan negara lain. Topik itu diangkat untuk merespon pernyataan Presiden yang mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi negara maju pada tahun 2025. Menteri Perdagangan mengatakan bahwa salah satu sektor ekonomi yang akan tumbuh adalah Industri Kreatif.
Untuk itu pemerintah sudah membuat cetak biru industri kreatif.
Dalam cetak biru, ada dua tahap langkah pengembangan.
Tahap pertama tahun 2009 - 2015 dan tahap kedua tahun 2016 - 2025.
Dalam konteks industri kreatif, Garin Nugroho memberi contoh sukses dengan apa yang dia lakukan di Jogya ketika menyelenggarakan Festival Film Asia. Didi Petet menyatakan, di Indonesia tidak ada Gedung Theatre yang representatif sehingga hal ini menjadi kendala bagi kemajuan teater Indonesia. Taufik Ismail mengatakan, Indonesia harus memiliki strategi kebudayaan. Yang mengherankan adalah pernyataan Direktur LG, bahwa pekerja LG tidak ada yang sekolah di luar negeri. Sementara itu LG adalah Industri elektronik yang berkembang pesat. Disisi lain, Professor Johannes menyatakan bahwa Ilmuwan Indonesia harus belajar keluar negeri. Ketua Kadin mengatakan, mindset para pejabat harus dirubah. Sang presenter menanyakan kepada Menteri Perdagangan, trobosan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala tadi. Kata Menteri perdagangan, kita harus membuat langkah kongkrit khususnya dalam pengembangan sdm. Diskusi ditutup dengan puisi Taufik Ismail yang dibaca oleh Sutan Remy, Didi Petet dan Taufik Ismail. Ngehekz ... Ngehekz .... Ngehekz .... Begitu katanya .... JOHN RICKY MALAU Kagak beres nih .... ! MAS ATMO Apanya yang kagak beres ? JOHN RICKY MALAU Diskusinya absurd ... ! Klik, pesawat televisi dimatikan oleh John de Rantau. Klik, dihidupkan lagi oleh John Ricky Malau. JOHN RICKY MALAU Apa sih sulitnya dengerin orang ngomong ... !
JOHN DE RANTAU
Terus menurut loe langkah kongkritnya apa ?
Menurut John Ricky Malau langkah kongkritnya adalah : Jika film Indonesia ingin maju, bangun infra struktur industri film dan tingkatkan pendidikannya. Untuk membuka pasar, perbanyak gedung bioskop sampai ke pelosok-pelosok. Jika Indonesia ingin memiliki strategi kebudayaan, langkah yang harus dilakukan adalah merubah mindset para pejabat bahwa kebudayaan bukan pariwisata. Jika Indonesia ingin lepas dari kemiskinan, maka yang harus dilakukan adalah mencetak orang kaya sebanyak-banyaknya. Jangan orang miskin yang dibanyakin .......

Mustikabiru
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar