
Dulu, ibuku...
menyuapiku dengan petuah sederhana
bagaimana kelak aku bertarung
untuk sebuah harga kebenaran
yang dibandrol ketidakadilan
Dulu, ibuku...
membuaiku dengan timang dan ayun
agar aku punya pengalaman
untuk tidak selalu terbuai
mabuk kemenangan semu
Dulu, ibuku...
membimbingku dengan langkah pasti
agar tak sesat tentukan arah
untuk sampai ke tujuan
cita-cita berbudi
Dulu, ibuku...
mendukungku dengan lembut suaranya
agar nalarku berkerja
untuk tidak menjadi pongah
mengikis sikap anarkis
Sekarang, ibuku...
berada di setiap langkahku
suluh jiwaku
pantang menyerah dan kalah...
(Ibu memandangku dari atas langit, di mana ia telah menurunkan petuah dan
kebajikan untuk kulaksanakan hingga hari ini, tanpa henti...)
Pd Aren, Bintaro
ditulis bertepatan Hari Ibu, 22 Desember 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar