Rabu, 08 April 2009

NYONTRENG PETIR DEMOKRASI

Oleh Pelukis Hardi





pemilu legislatip 2 hari lagi. tgl 9 april 2009. yng saya catat dan fenomenal adalah munculnya partai baru,kembalina jendral2 orba,bunglon politisi, menunggu letupan di golkar ,nasib Megawati.SBY Lanjuttt?
1. partai 2 baru yang bermunculan, menandakan bahwa politisi yng muncul di pemilu 2009 adalah ,politisi yng tak ber ideologi. elite nya yang sesungguhnya bukan elite itu, hanya mengejar" psudo kekuasaan". ketua2 paratai bukan pemikir ,tak memiliki track record sebagai pembela rakyat. untuk jalan pintas ,main bom iklan seperti Gerindra.Tapi Gerindra adalah fenomena khusus,didukung oleh dana besar,pemikir berbobot ,muda ,dan prabowo sebagai andalannya.

Partai Hanura ,sama dengan Gerindra nya prabowo. sama eks orba,banyak duit dan merekrut mantan jendral sebagai back bone nya partai.yang saya heran....betapa cepat rakyat indonesia melupakan peristiwa represif belasan tahun yng lalu.

2.Bunglon POLITIk. saya heran dng mas Permadi,konon gara2 tidak dipasang dinomer urut no 1,di PDIP ,ia ngambeg dan nyeberang ke GERIDRA yng dulu setiap saat dia mencaci tentara dan keluarga cendana. PELI ( penyambung Lidah )nya Bung Karno ini ternyata politisi bunglon yng haus kekuasaan? jiwanya seolah2 digadaikan untuk kekuasaan semata. jadi anggota DPR dari PDIP belasan tahun masih kurang? sungguh sedih. Banyak bunglon politik yng lain ,yng kecewa dgn partai nya nyeberang ke partai lain.Fenomena ini brkli juga menyakitkan hati kader partai yng setia.

3. Golkar adalah gunung berapi yng tidur sebentar ketika reformasi ,kemudian mengumpulkan lava,lahar yng siap meletus lagi.Yusup Kalla kurang menjual. Andaikan menang ,nomer urut satu pun ,sulit untuk menjadi poresiden.Masih dibawah bayang2 SBY. juga fenomena luar jawa tadi. yng memenuhi syarat menurut saya adalah SURYA pALOH.ia akan jadi brutus nya yusup kalla,disaat terakhir capres. Presiden nya siapapun ,entah itu SBY lagi atau Megawati,maka figur Surya paloh tetap pilihan untuk jadi Wapres.

4. Megawati ,punya pendukung fanatik jelas .ia manusia sejarah.Tapi tidak cukup.paratai2 lain baik yng nasionalis ataupun yng Islam ,masih allergi thd Bung Karno. PDIP ,untungnyas bisa melahirkan kader kuatnya ,yaitu Pramono Anung dan Tjahjo Kumolo.Mrk sdh pantas jadi menteri di kabinet manapun.
Tapi megawati tidak cukup kuat untuk maju capres...menjelang pemilu presiden ,ia akan dijebak ,dengan diundang di teve untuk bicara. kelemahan mega adalah ketika bicara. SBY justru kekuatannya ketika bicara.
5.Menaklukkan hati rakyat hanya dengan CINTA. yng lain tidak setimpal,apsalagi menjelek jelekkan lawan politik. Menerima kekalahan dan menerima kemenangan harus dewasa. kalau tidak republik ini bubar.

5. Apakah SBY lanjuut. Saya pikir faktor nya ada ...1. KPK.2.Gaji guru naik .3.BLT dll. itulah keuntungan incumben...yng lain harus kerja keras untuk menyaingi ini.

6. Partai islam terpecah belah,krn haus kekuasaan dan agama aliran. sejarah Islam sdh menunjukkan hal itu. sulit bersatu.Selamat NYONTRENG .NYONTRENG PETIR DEMOKRASI.


Dari FB Pelukis Hardi

Selasa, 07 April 2009

Sigit Hardadi's Notes













Sekujur Malam Hanya Basah





Malam tak lagi kering
Purnama terpelanting
Dingin menyusun jejaring
Tanpa kabut
Di luar angin mengerucut


Sudah sekian malam duka masuk keranda
Airmata kering di sudut situ gintung
Bongkahan lara belum lagi permisi
Gelontor lumpur jadi tontonan
Malam demi malam hanya terbaring
Mencatat yang tertinggal tak pernah usai
Tanya bertanya kepada tanya
Siapa menyalahkan siapa


Sekujur malam hanya basah
Mulut mulut hanya basah
Menumpahkan kata-kata dengan mata basah


Malam tak lagi kering
Di luar hujan terus membanting
Di televisi suara basah
Di radio sinyal basah

Kutanyakan pada malam
Jawabnya hanya basah



2009

Tonny Koeswoyo memang Legenda











Bahan dari : Tonny Koeswoyo Official website, Koesplus. blogspot.com, Wikipedia, Ombakduren.blogspot.com

While my guitar gently weeps

Bluegrass time

Senin, 06 April 2009

Sigit Hardadi's Notes


Catatan Sebuah Travelling





Matahari belum lahir
Karawaci murung
Kami mruput berangkat menuju timur

Cikampek adalah bumi letih
Menginjak Karawang Indramayu
Jalan Daendeles yang kocar kacir
Jalur tengkorak
Poranda porak

Melinatas di cerbon
Nasi lengko menguap
Nasi jamblang melintang
Tol kanci brebes buntu
Cuma telor asin tertata di bibir jalan


Tegal pekalongan
Tanpa warteg hanya membatik jalan yang terus runyam
Pemalang batang mengaso di alas roban
Masuk semarang di luar lunpia
Jalanan tetap seperti bubur

Grobogan purwodadi jalan adalah kubangan sapi
Jalan ini mengerikan sekali
Mestinya diperbaiki
Kami berpikir
Apa kerjanya orang-orang yang ditugasi soal jalan ini?
Mungkin cuma makan swike
Nikmat sekali


Doplang Radublatung bledug kuwu hanya termangu
Menyusuri cepu porwosari bojonegoro
Makan pecel
Dialasi daun pisang
Tiga piring teh manis
Rempeyek satu piring
Kenyang nikmat Tuhan
Kami bertiga cuma wajib bayar 14 ribu
Luar biasa

Setelah menyeberangi bengawan solo
Wingko babat lo lian ing kami luruk
Wingko rasa stroberi
Brem juga rasa stroberi
Kami menuju gresik tapi bukan untuk makan semen
Makan bandeng asep minum tuak legen
Yang sebelumnya kami menggado rajungan kare pedas

Gerbangkertasusila
Gresik bangkalan mojokerto sidoarjo lamongan
Tembus surabaya menyaksikan lapindo tanpa dapat berkata
Lantas hanya bisa mimpi buruk
Setelah rebah di prigen
Pasuruan

2009



Selendang Senja Doplang Randublatung

Gerimis rajin mengucur jalan
Senja tanpa warna
Hanya basah
Kalong kalong mulai bergerak
Berkibar menyusun konfigurasi
Bagaikan selendang dikibaskan
Menciptakan mistis kelam

Kerjab lampu di titik jauh
Berputar putar hilang kadang memercik kelipnya
Namun cahaya kecil tidak pernah sampai


Langit kembali bersih
Kalong-kalong bergerak dengan sayapnya
Sudah jauh pergi berkumpul dengan kamunitasnya

Gerimis masih menuntun langkah
Harapan masih belum menyerah
Selendang senja Doplang Randublatung
Menyusun kekuatan
Walau cahaya padam sekalipun



2009

Matinya Penulis Skenario

Setumpuk keping DVD berserakan dimeja mas Barkah. Mengumpulkan DVD film dari berbagai negara bukan hobby mas Barkah. Hal ini menyangkut salah satu profesinya sebagai Penulis Skenario. Mas Barkah memang dikenal sebagai Penulis Skenario Copy Paste. Tetapi akhir-akhir ini dia mulai jenuh. Banyak pesanan yang dia cuekin aja. Jenuh menulis skenario sinetron dan film yang di copy dari film India, Korea dsbnya. "Kenapa harus jenuh ?" tanya mas Atmo yang dari tadi memperhatikan. "Nehi ... nehi ... nehi ... !" mas Barkah menggoyangkan kepalanya. "Nehi ... nehi ... nehi ... !" mas Atmo ikut goyang kepala.
"Apakah kita enggak bisa merubah keadaan ?" mas Barkah bertanya pada dirinya sendiri.
"Loe nanya sama siapa ?" mas Atmo heran dengan pertanyaan tadi. "Nanya sama eloe, tolooool ... !" mas Barkah agak sewot. "Eloe yang tolol ..! " balas mas Atmo. "Oke ... ! Kita ngomongin Ilmu Ketuhanan aja ..!" mas Barkah membelokkan pembicaraan. "Kalo gitu, Matilah Penulis Skenario ... ! " mas Atmo mencemooh. "Yooo'i .... !" celetuk mas Jujur dari rumahnya. Mas Barkah kemudian mulai mengoceh tentang PURO SINUROGO. Menapak jalan menuju Tuhan, sejatinya adalah pandangan ruh yg masuk dalam Puro Sinurogo atau gerbang jalan menuju Tuhan yg berada dalam diri sendiri. "Loe pikir, guwa enggak tau ...!" mas Atmo menyelak. Mas Barkah meneruskan, bahwa pandangan ruh melihat persepektif dunia materi dan non materi dalam satu kesatuan realitas. Walaupun begitu, realitas kedua perspektif tadi perwujudannya berbeda dan cenderung kontradiktif walaupun bersumber dari makna yang sama. "Maksud louuugh ? " mas Atmo tidak faham. Hakikat dari perspektif tadi adalah refleksi sifat Tuhan yang mewujud dalam prilaku hidup sebagai perjalanan eksistensial manusia. "Makin sok tau loe ... !" mas Atmo membantah. "Ini Ilmu Ketuhanan yang paling mudah dipahami !" mas Barkah berusaha meyakinkan. "Justru paling sulit !" mas Atmo membantah. "Loe kan tau sifat Tuhan yang 99 itu ?" mas Barkah mengingatkan. "Ya tau dounk ...!" kata mas Atmo. "Coba loe kasih contoh .. " pinta mas Barkah. "Tuhan Maha Baik " kata mas Atmo. "Berarti manusia harus selalu berbuat baik " mas Barkah mengartikannya. "Sulit ... !" mas Atmo membantah. "Tuhan Maha Benar, berati manuia harus selalu berbuat benar ..." mas Barkah meneruskan. "Suliiit .... " mas Atmo tetap membantah. "Tuhan Maha Jujur, berarti manusia harus selalu berbuat jujur " mas Barkah menambahi. "Suliiiiiiit ... !" mas Atmo membantah keras. "Yoooo'i .... !" celetuk mas Jujur dari rumahnya. Wuuuuuuuuuuuuusss .... plooooook !!!! Tengkuk Atmo ditampol malaikat Jibril. "Tidak ada yang sulit jika Tuhan berkehendak ... " Jibril mengingatkan. "Tetap aja sulit. Malaikat enggak usah ikut-ikutan deh ... !" mas Atmo ngeyel. Tuuiiiiiiiiiiiiiiiiiiing ... mas Atmo ditendang balik ke Tasikmalaya.

Mustikabiru
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com

Guna Guna Istri Muda

Sebagai Warek yang dikenal sakti mandraguna, mas Barkah sering kedatangan tamu orang sakti. Kedatangan mereka umumnya untuk tukar fikiran. atau sekedar tanya ini itu. Sesekali ada yang datang untuk menjajal kesaktian. Menurut para tamunya, mereka datang karena melihat pancaran aura. "Aura apa ya ... !" tanya mas Barkah pada Krisno Bosa salah satu tamunya, "Rumah mas Barkah ini memancarkan sinar biru ..." kata Krisno Bosa sambil menirukan bentuk pancaran sinar itu. "Birunya seperti itu ..." Krisno Bosa menunjuk batu cincin mas Barkah. "Oooooo ... mustikabiru ! " mas Barkah menegaskan, "Yooo'i ... !" Krisno Bosa menegaskan, "Kedatangan mas Krisno kesini untuk maksud apa ... ?" tanya mas Barkah. Krisno Bosa mendekatkan mulutnya ketelinga mas Barkah. Dia berbisik karena sekelabatan istri mas Barkah mengintai dari balik tirai. Krisno Bosa tidak ingin pembicaraannya didengar istri mas Barkah. "Yang satu itu aku enggak punya ... " mas Barkah mengelak permintaan Krisno. "Enggak mungkin dounk ... !" Krisno terus mendesak. "Enggak mungkin gimana ? " mas Barkah menyangkal. "Mana mungkin loe dapat istri cantik kalo enggak pakai guna-guna ...!" suara Krisno Bosa cukup keras. Sementara itu di balik tirai pintu, istri mas Barkah mendengarkan. Hatinya mulai panas mendengar mas Barkah pakai guna-guna. "Betul ... ! Aku enggak pakai guna-guna ..!" mas Barkah terus menyangkal. Krisno Bosa kembali mendekatkan mulutnya ketelinga mas Barkah. Dia membisikkan sesuatu. "Hik ... hik ... hik ...!" mas Barkah tertawa geli. "Saya jamin mas Barkah dapat istri muda ...!" kata Krisno Bosa meyakinkan. Mendengar kata-kata istri muda, istri mas Barkah langsung murka. Diambilnya sapu yang bergagang kayu. Pletoooooook ..... kepala mas Barkah dipentung gagang sapu.

Mustikabiru
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com

Horehoreho

Dueling Banjo's

Minggu, 05 April 2009

Satrio Piningit

Setiap musim Pemilu, suhu politik di Republik Ombak Duren memanas, Yang namanya Caleg berkoar-koar mencari perhatian. Berbagai janji yang tidak masuk akal didendangkan di mana saja. Mulai dari poster selebar daon kelor sampai selebar pintu Ruko bertebaran. Lembaran Koran nyaris habis diboorong untuk kampanye, Radio kampung sampai Televisi rating tinggi semua mengumandangkannya. Mereka pikir rakyat begitu bodoh untuk menelannya begitu saja. Disisi lain para Caleg rajin mendatangi dukun dan paranormal untuk mohon restu. Tak ketinggalan Mustikachoky. Pensiunan Produser Film itu ingin mencalonkan dirinya jadi Presiden. Suatu malam, Mustikachoky dengan langkah terseok mendatangi rumah mas Barkah. Dia akan minta mas Barkah untuk membantu mewujudkan ambisinya jadi Presiden. "Gila loe Chok ... ! Emang gampang jadi Presiden ? " mas Barkah terkejut mendengar permintaan Mustikachoky yang jauh dari dugaannya. "Gini mas, saya dengar Republik Ombak Duren butuh Ratu Adil ... ! " Mustikachoky kemudian menjelaskan mimpinya. Dalam mimpi itu dia mendapat wangsit Satrio Piningit. "Gw adalah Satrio Piningit " Mustikachoky menegaskan wangsitnya. "Satrio Piningit harus punya Keris Nogosiluman ... !" kata mas Barkah ketus. "Itu maksud kedatangan gw kesini ... " sambung Mustikachoky.
"Maksud looough ... ? " mas Barkah pura-pura tak mengerti.
"Guwa pinjem dulu Keris Nogosiluman milik loe .." pinta Mustikachocky.
"Ya enggak bisa ... ! No .. no .. no .. ! Nehi .. nehi .. nehi .. ! " mas Barkah melarang
sambil mengoyang-goyangkan kepalanya.
"Guwa janji .. ! Kalo udah jadi Presiden, gw kembaliin .." Mustikachoky berjanji.
"Nehi ... nehi ... nehi ... ! " mas Barkah terus goyang kepala.
"Please ... ! Help me ... !" Mustikachocky menghiba.
Mas Barkah tidak tega melihat Mustikachoky menghiba-hiba.
Akhirnya Keris Nogosiluman dikeluarkannya.
Keris berkepala naga yang mengigit bulatan perak diserahkan pada Mustikachocky.
Keris itu bergetar hebat seolah hendak melompat dari tangan Mustikachoky.
Wuuuuuussss ... berkelabat bayangan putih menyambar dan keris iitu terlepas
dari tangan Mustikachoky.
"Hekz ... hekz .. hekz ... ! Orang gila kok pengen jadi Presiden ... ! "
Keris itu sudah berada ditangan Ndang.
"Nehi ... nehi ... nehi ... !" Ndang mengolok-olok Mustikachoky.
Wuuuuuuuusss .... Ndang terbang ke langit membawa Keris Nogosiluman.
Mustikachoky melongo, gagal niatnya jadi Presiden Republik Ombak Duren.

Mustikabiru
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com

Ramalan Mas Barkah

Malam itu mas Barkah sedang duduk termenung dihalaman belakang rumahnya. berbatang-batang rokok sudah dihisapnya. Bergelas-gelas kopi sudah diteguknya. Pikirannya kemerungsung memikirkan situasi politik yang semerawut. "Udah ..., enggak usah dipikirin ..! " sapa istrinya halus.
"ya enggak bisa. Aku melihat mendung hitam setelah Pemilu ..." jawab mas Barkah.
"Musim hujan kan sudah mau habis.... !" istrinya heran.
"Setelah Pemilu akan terjadi Goro-Goro ... " mas Barkah menambahkan.

"Lho .. kok bisa ? " tanya istrinya heran.
"Ya bisa ... uang negara kita habis untuk ongkos Pemilu .." mas Barkah mencoba
meyakinkan istrinya.
Mas barkah kemudian menjelaskan niatnya akan mengadakan Pres Conference
untuk menyampaikan uneg-unegnya.
Istrinya mengiyakan dan mendukung supaya mas Barkah tidak depresi.

Siang itu ruang kantor mas Barkah penuh dengan wartawan

Hampir semua wartawan media cetak dalam dan luar negeri hadir.
Hari ini mas Barkah akan membuka ramalam hasil Pemilu 2009.
Sebagai Paranormal papan atas, statement mas Barkah cukup kredibel,
"Selamat siang rekan-rekan wartawan, silahkan bertanya ..!" mas Barkah
membuka tanya jawab.
Hari itu mas Barkah memakai pakaian kebesaran Raja Jawa supaya tampak
mistis dan misterius.
"Mas Barkah, Golkar dapat suara berapa persen ... " tanya seorang wartawan.
"Oke ... Golkar akan mendapat suara 18 % .. dengan tingkat deviasi 2 % .." jawab mas Barkah meyakinkan.
"Artinya, Golkar akan mendapat suara antara 16 - 20 % ... !" mas Barkah
meneruskan detailnya.
"PDIP, dapat suara berapa persen ... ? " tanya wartawan yang lain.
"PDIP akan mendapat suara 17 % dengan deviasi 3 %. Artinya, PDIP akan
mendapat suara antara
14 - 20 % ... " mas Barkah semakin pede mengarang.
"Bagaimana dengan partai Demokrat ... !" teriak wartawan Harian Ombak Duren.
"Partai Demokrat akan mendapat suara 11 % dengan deviasi 4 %. Artinya
Partai Demokrat akan mendapat suara antara
7 - 15 % ..." kata Mas barkah tegas.
"Partai Gerindra ... !" teriak wartawan TV Ombak Duren.
"Partai Gerindra mendapat suara 10 % dengan deviasi 2 %. Artinya Gerindra
akan mendapat suara antara
8 - 12 % ... !" mas Barkah mulai letih.
"Bagaimana dengan PKS ...?" teriak wartawan Aljazeira.
"PKS akan mendapat suara 8 % dengan deviasi 2 %. Artinya PKS akan
mendapat suara antara
6 - 10 % .." mas Barkah semakin letih.
"PAN dapat berapa mas ... ?" tanya wartawan perempuan dari TV OKE.
"PAN akan mendapat suara 7 % dengan deviasi 2 %. Artinya PAN akan mendapat
suara antara
5 - 9 % ... " mas Barkah mulai semangat karena yang tanya perempuan.
"HANURA, mas sayang .... " wartawan perempuan itu bertanya dengan suara kenes.
"Oke ... HANURA akan mendapat suara 11 % dengan deviasi 3 %. Artinya
Hanura akan mendapat suara antara
8 - 14 % ... " mas Barkah makin semangat.
"Sudah-sudah ... suara sudah tinggal 18 %. Silahkan anda bagi-bagi pada
partai lain. Hitung aja sendiri
... !" teriak mas Barkah.
"Mas Barkah mendapat angka-angka ini dari manaaaaa ... ?" tanya wartawan
serentak karena mas Barkah bukan dari Lembaga Survey.
Hekz ... hekz ... hekz ... mas Barkah gue yang bisikin.
Semua wartawan menengok kearah datangnya suara.
Pocong .... pocong ... pocoooong ... wartawann semburat berlarian.
Hari itu Ndang hadir dengan seragam harian Pocong.

Mustikabiru
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com

TAO TE CHING - XIV


Dyon Notes
Semoga semua makhluk damai dan berbahagia

TAO TE CHING - XIV

Yang dengan mata tak terlihat –
Disebut yang tak berwarna.
Yang dengan telinga tak terdengar -
Disebut yang tak bersuara.
Yang digenggam tak terpegang -
Disebut yang tak tertangkap.*

Tidak satupun dari ketiganya yang bisa diuraikan
Dengan begitu mereka adalah S A T U.

Ditinggikan tidak lebih cemerlang
Direndahkan tidak menjadi suram.
Berlangsung tiada henti-hentinya
Tidak ada yang pernah bisa merumuskan nama tunggal baginya,
Lagi-lagi ia kembali ke ketiadaan.

Ia disebut sebagai Bentuk yang Tak Berwujud,
Citra dari Ketiadaan.
Karena itu ia disebut sebagai yang Mengelabui.**
Berhadapan... tidak ada yang pernah melihat wajahnya
Membuntuti... tidak ada yang pernah melihat punggungnya

Siapa yang berpegang kepada Tao*** yang awali
Dalam menangani kekinian,
Dan eling terhadap Asal-mula yang Purba
Bisa disebut mengenal Tao (hakekat Sunatullah) Yang Sejati!

------------------------------------
* Yang tak bisa dimengertikan
** Yang mengecoh akal-pikiran
February 23 at 7:29pm

Jaminan Hari Tua

Disuatu sore yang mendung, beberapa anggota Ikatan Karyawan Mustikasyuting (IKM) ngumpul di Cafe Ulet Bulu Taman Ombak Duren. Mereka ngerumpi dengan topik "apakah profesi syuting bisa dibawa mati" Kesadaran ini mulai menggelayuti anggota IKM setelah melihat banyak diantara senior2nya yang hidup merana di hari tuanya.
Mereka mulai menyadari bahwa kemampuan akan menurun seiring menuanya usia.
"Bisa ..., profesi syuting bisa dibawa mati ...!" komentar Mustikaindra yg berprofesi Sutradara. "Enggak mungkin dounk .... !" bantah Mustikajeder dengan suara keras. "Terus, di hari tua kita mau jadi apa ..? " komentar Mustikamalau malu-malu. "Kalian itu ngomong apa ..?" mas Barkah muncul sambil menepuk bahu cewek-cewek yang ikut ngerumpi. "Jaminan hari tua ... " kata Mustikaindra tegas. "Coba kalian dengarkan saya ... !" mas Barkah sok wibawa : " Yang menentukan hari
tua mau jadi apa adalah diri kalian sendiri ... !"

"Maksud mas Barkah ...?" semua serentak bertanya.
"Contohnya diri ku ini. Saya sudah menetukan bahwa di hari tua, kerja saya hanya menggeleng dan mengangguk ... " kata mas Barkah dengan jumawa.
"Maksud mas Barkah ... ?" tanya Mustikaerna dengan kenes.
"Menggeleng jika tidak setuju. mengangguk jika setuju .. !" kata mas Barkah
sambil menggeleng dan mengangguk.
"Satu lagi yang penting. Dihari tua kita mangku-mangku sekretaris .." mas Barkah meneruskan dengan senyum-senyum cabul. "Coba kamu, kalau sudah tua mau jadi apa ...?" mas barkah menunjuk Mustikagerman yang sedari tadi cuek sibuk buka Facebook. "Saya mau beli satelit untuk pemberitaan televisi maupun media cetak ... " jawab Mustikagerman tegas. "Sok tau loe ... !" komentar yang lain serentak. "Coba kamu ...! " mas Barkah menunjuk Mustikaindra yang sedari tadi sibuk
kirim2an sms dengan selingkuhannya.
"Saya mau deposito 10 milyar, bunganya satu bulan 75 juta ...!" jawab Mustikaindra sambil terus main sms. "Sok kaya loe ... !" komentar yang lain serentak. "Coba kamu .... ! " mas Barkah menunjuk Mustikajeder. "Itu urusan kecil, Guwa mau kawin sama anak orang tajir dan dia anak satu2nya ..." jawab Mustikajeder dengan pede. "Sok cakep loe .... !" komentar Mustikaipung sirik. Tiba-tiba muncul Krisno Bosa ikut nimbrung ngomong : "Kalau ada casting ajak gua dounk. Jadi Pocong juga enggak apa-apa ...!" Hekz ... hekz ... hekz .... terengar tawa serak parau. Ndang keluar dari batang pohon sambil tertawa terkekeh-kekeh menertawakan Krisno Bosa. "Loe pada gila kali yeee ... ! Kalau udah mati enggak bisa syuting ... !" Ndang terus terkekeh-kekeh menertawakan Krisno Bosa. "Pergi loe balik ke akhirat ..." bentak Krisno Bosa. "Apa loe bilang ... !" Ndang balas membentak. "Pergi loe ... ! Setaaan ..." Krisno Bosa kembali membentak. Cuuuuuuuuuueeeeeeh .... Ndang meludahi muka Krisno Bosa dari jarak jauh.

Mustikabiru
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com

Sabtu, 04 April 2009

Film Doku



In-Docs dan Goethe-Institut Jakarta mengundang untuk menghadiri:

screenDocs! Regular

Pemutaran Film Dokumenter dan Diskusi

Demokrasi, sebuah kata yang saat ini seakan sudah menjadi begitu sakral. Sebenarnya, kenapa sih kita perlu menerapkan demokrasi? Begitu hebatkah demokrasi sebagai suatu sistem politik? Lalu bagaimana demokrasi itu sepatutnya di implementasi dalam kehidupan, baik sebagai warga negara maupun dalam kehidupan sosial di keseharian kita? Sebagian orang mendefinisikan demokrasi sebagai sebuah sistem politik yang menghargai keberadaan orang lain. Lalu bagaimanakah rambu-rambu demokrasi dalam memberikan panduan terhadap upaya menghargai orang lain? Apakah kemudian demokrasi pasti menjanjikan kesejahteraan terhadap kehidupan kita?

Saksikan pemutaran film dan diskusi tentang Demokrasi:
Film:
Please Vote For Me (Weijun Chen-China-2007- 58 min)
Shadow of The Flag (Tonny Trimarsanto- Indonesia- 2008-46 min)
Hari/Tanggal: Selasa, 7 April 2009
Tempat: Goethe-Institut, Jl. Sam Ratulangi 9-15 Jakarta Pusat.
Jam: 18.30 WIB

Setelah pemutaran film akan ada diskusi yang membahas /Demokrasi /bersama:
1. Marissa Haque (Artis dan politikus)
2. Rusdi Marpaung (Direktur Manajerial IMPARSIAL)

SINOPSIS:

PLEASE VOTE FOR ME*
Weijun Chen-China-2007- 58 Min

Di sebuah sekolah dasar di Wuhan , China , paham demokrasi diajarkan melalui pemilihan ketua kelas. Tiga kandidat ketua kelas yang masing-masing berusia delapan tahun harus melewati serangkaian debat, yang akhirnya membawa mereka belajar memahami strategi kampanye politik dan menerima kekalahan dengan hati besar.

/Awards:/
Adolf Grimme Award (Adolf Grimme Awards, Germany 2008)
Ashland Independent Film Award (Ashland Independent Film Festival 2008)

THE SHADOW OF THE FLAG
Tonny Trimarsanto- Indonesia- 2008-46 min

Timor Leste memisahkan diri pada tahun 1999.
Banyak orang bermimpi dan berharap pada lahirnya negara baru yang sejahtera.Namun kini mimpi itu tidak pernah bisa dirasakan oleh masyarakat Timor leste.Menjadi negara baru, ternyata melahirkan sebuah perang baru yang lebih menakutkan.


Informasi lebih lengkap hubungi:
Sofie
In-Docs Exhibition Coordinator
Jl, Sutan Syahrir No 1c Blok 3-4 Jakarta Pusat
Tlp: 021 31925115/113
Email: sofie@in-docs. com
www.in-docs. com