Jumat, 17 April 2009
Berdiri Di Mulut TIM Berangkat Sore Ketika Pada Waktu Berkemas

Sigit Hardadi
Logam-logam besi berwarna
desi
ngan parfum di kaca
sorot spot
dari utara
lusuh jalan raya
Sebuah sore terpenggal
di bar hotman
tertelan supermarket godangdia
mega-mega berkapas
berkristal hinggap di baliho
cengkrama penjaja ubi panas
sorepun menepi
di halte bis cikini
Berdiri di mulut TIM berangkat sore
ketika bulan pucat bertengger di puncak planetarium
mengusir sore dengan langkahku
mencariMu
Cikini, 1980
desi

sorot spot
dari utara
lusuh jalan raya
Sebuah sore terpenggal
di bar hotman
tertelan supermarket godangdia
mega-mega berkapas
berkristal hinggap di baliho
cengkrama penjaja ubi panas
sorepun menepi
di halte bis cikini
Berdiri di mulut TIM berangkat sore
ketika bulan pucat bertengger di puncak planetarium
mengusir sore dengan langkahku
mencariMu
Cikini, 1980
Budak Nakal


MUSTIKABIRU
The House of Blue Light
www.ombakduren.blogspot.com
PENYAIR OMBAKDUREN

Makan kedondong jangan dibanting
Kalau dibanting pecah kulitnya
Rambut gondrong jangan digunting
kalau digunting kaga ada duitnya ......
"Itu kan pantun Betawi " komentar mas Barkah. "Emang iya " mas Sigit membenarkan. "Coba baca yang ini " mas Barkah menyodorkan kertas yang lain. Mas Sigit pun membaca dengan suara lantang.
Wonokromo akeh kora'e
Pasare digusur didadekno mall
Duh derek tambah soro ae
Polahe lengo tambah arang pol
"Itu kan pantun Jawa Timuran yang disebut Parikan " kata mas Barkah. "Emang iya ! Parikan itu pantun yang dinyanyikan .. " mas Sigit mejelaskan sebagai arek Suroboyo. "Coba dengar pantun yang kuciptakan 30 tahun lalu di Gondangdia " mas Barkah mengeluarkan secarik kertas dari dompetnya. "Pantun ini sudah kubacakan dalam Poetry Reading di New York, Paris, Tokyo, Bangkok, Singapore dan yang terdekat
kubacakan di Depok saat acara Tujubelasan " mas Barkah menjelaskan panjang lebar. Mas Sigit hanya bisa melongo mendengar kisah kehebatan mas Barkah. "Dengarkan dan simak baik-baik ..!" kemudian mas Barkah membacakan dengan suara lantang.
Jam papat setengah limo
Peline jengat turuke lungoooooo ...
Mas Sigit hanya bisa melongo ....
MUSTIKABIRU
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com
Kamis, 16 April 2009
Presiden dan Wakil Presiden Pilihan Rakyat


Gus Prawira klayumega, sepertinya sosok yang paling tepat untuk menduduki jabatan Presiden kita mendatang, beliau mampu merangkul semua golongan....bahkan TNI akan solid....Dijamin Indonesia aman sentausa dan menjadi suri tauladan ASIA, tidak akan ada partai yang protes, karena DUET MAUT ini didukung oleh Partai partai besar Indonesia, Mulai dari Partai Demokrat, PDIP, Golkar, Hanura, Gerindra dan PKB....Kalo Partai besar sudah mendukung, Partai lain toch ngikut aja, begitu juga Partai Ombak Duren, pasti Horehoreho deh....Wapresnya adalah Nurais Surtanjung, Juga didukung Partai Besar seperti PKS, PAN, Golkar dan jangan lupa Mass Media juga mendukung lho....
Tentang Kegelisahan

Saya bertanya kenapa
tak ada jawaban
namun terus disodorkan
Kenapa motor yamaha
tak ada yang menamakan ayam
yamaha ayam? kenapa bebek dan nama yang katanya keren
honda astrea?
kenapa gak honda perkutut? Honda dara? Honda rajawali?
suzuki shogun?
kenapa gak suzuki pendekar?
Kenapa toyota kijang innova?
Kijang kencana? Kijang macan? Kijang Pintar?
Kenapa gak toyota badak?
Honda komodo?
Suzuki kasuari? Suzuki Cendrawasih?
Kenapa mall?
Pasar Gahar? Graha Pasar? Kedai Besar?
Kenapa Indomart?
Pasar Kecil Nan Sejuk?
Senayan City? Lippo Village?
Senayan Kota Terpadu?
Lippo desa terpadu?
Kenapa bahasa jadi runyam?
tidak bangga sebagai Indonesia?
lagu-lagu juga dicampur? kadang indonesia dicampur inggris
pembawa acara di tv juga pating clebung
ngomongnya gado-gado
Mari kita mulai mencintai Indonesia
agar tidak tergerus dari hari ke hari
coba kita bertanya kepada diri sendiri
kenapa?
Selasa, 14 April 2009
Sajak Protongkol

Sigit Hardadi
Lontong di blender
pagi hari
sampai nyonyor
Tongkol di rias
jangan dimaki
sampai mblobor
Lontong dan tongkol
bersekongkol
naik sepeda onthel
masuk jalan tol
yang sebelumnya
minum teh botol
menuju poncol
Lontong sudah blenyek
tongkol juga lembek
sama-sama minum bandrek
sesudah itu mereka tertawa
geli oleh kemuskilan manusia
Lontong dan tongkol sama berembuk
makan dodol
setelah minum alkohol
mereka tetap pulang
lewat jalan protongkol
2009
Ibu

Masih kurasakan getar mesin jahit
menggerus malam yang sulit
menelusuri jarum tahun
tersimpan pada sendu patun
mengangsu airmata tanpa kurun
Modeblat koran itu mengering
dalam benakku yang garing
sayup terdengar lantunan
"Jarik' e jarik tertotejo...
disampirke..."
tersimpan pada sendu pantun
mengangsu airmata tanpa kurun
Ibu
manakala batuk ini mengusung
hingga kupingmu memantul
diantara benang-benang rajutan
potongan-potongan kain bermacam
tanpa dapat lagi masa itu kuhadirkan
2009
Sigit Hardadi
HoreeeeeeeeHoreeeeeHooo

lebih banyak. Bisa kan .... ! " kata salah satu caleg partai gurem. "Lho ? Penghitungan contreng kan sudah masuk komputer ?" mas Barkah mengingatkan. "Komputer kan benda gaib. Mas Barkah kan ahli ilmu gaib .." si Caleg ngeyel dan ngawur. "Bisa saja asal harganya cocok " mas Barkah mulai ikut stress. "Gimana kalau setiap contreng harganya 1000 rupiah " salah satu caleg stress usul. "Oke ... ! Setiap Caleg siapkan uang 1 milyar ..." mas Barkah makin stress. "Tapi uangnya godong pisang ya mas .. !" teriak para caleg stress itu serempak. "Yo weisss ...! Podo gemblonge ... !" kata mas Barkah ngedan. HOREEEEEE HOREHOREHOOOOO ........... teriak mereka senang. Dan para Caleg Stress itu pun dibawa ke Rumah Sakit Jiwa termasuk mas Barkah.
MUSTIKABIRU
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com
Minggu, 12 April 2009
MENJADI KEKASIH, SAHABAT SEKALIGUS IBU


MUSTIKABIRU
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com
Sabtu, 11 April 2009
Tiada Dusta diantara kita

MUSTIKABIRU
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com
Jumat, 10 April 2009
Sajak Pating Clebung Seputar Pemilu

Apakah quick qount
membuat rakyat jelata paham
dan tersenyum
lantas mantuk-mantuk tentang konversi kursi?
Demikianlah rakyat butuh blt

tiada kaitannya dengan koalisi
apalagi implementasi
opsi itu makanan apa?
Demikianlah rakyat butuh kalimat yang jelas
kemana mereka menanyakan anomali?
asumsi apa sama dengan nasi?
ini membawa implikasi
dan keliru tentang filosofi
Demikianlah rakyat yang ndlongop di depan tv
sampai budeg kupingnya
sampai belekan matanya
logistik yang nyasar-nyasar
banyak dari mereka tak terdaftar
Demikianlah rakyat
yang nyontreng maupun gagal
apakah juga mencermati tabulasi
apakah benar mereka perduli dengan kpu
tentang dpt
tps
panwaslu
bawaslu
saya ragu
Demikianlah rakyat
siapapun presidennya nanti
siapapun calegnya
rakyat manut
rakyat patuh
saya tahu
Sajak pating clebung seputar pemilu
mungkin mereka tiada hirau apa itu kabinet
apa itu parlemen
apa itu up date
kata kata itu terus mengotori kuping-kuping mereka
secara signifikan
akurasinya 27,9 persen
error 1 persen
di luar money politik
sampel?
yang saya tahu rakyat butuh sambel
Apakah quick qount
membuat rakyat jelata paham
dan tersenyum
perutnya kenyang
banjunya disetrika
alas tidur di rumahnya
yang sederhana
bisa rebah setelah pulang bekerja
lantas bermimpi indah
tentang Indonesia raya
pemilu, 2009
HIDUP BAHAGIA DI HARI TUA.

Ombak Duren menggelar Forum Diskusi.
Topik diskusi adalah HIDUP BAHAGIA DI HARI TUA.
"Semakin tua semakin happy " teriak mas Atmo dengan penuh semangat. "Kata siapa ?" tanya mas Barkah. "Kata mas Yadhi DOP " mas Atmo kemudian menceritakan ttg sukses mas Yadhi. "Tapi kata mas Mualim, semakin tua hidup semakin susah " mas Barkah membantah. "Katanya, merubah penggunaan tabung gas 12 kg menjadi 3 kg adalah indikator
kemiskinan " mas Barkah meneruskan apa yang dia dengar dari Mas Mualim, "Datanya tidak akurat " celetuk mas Onggo. "Hidup susah dihari tua, diawali sejak muda " kata mas Cinere. "Lho ! Kok bisa ?" mas Barkah terheran-heran. "Ya bisa ... waktu muda enggak belajar manajemen ..." jawab mas Cinere kalem. "Nanti saya perhatikan ...!" kata mas Ridho yang sejak tadi memperhatikan. Sebagai ketua Organisasi Alumni Fakultas Syuting Ombak Duren, saat ini mas Ridho
sedang menyusun konsep jaminan hari tua bagi para alumni. "Program pertama, saya akan membeli Kereta Merta " mas Ridho, mulai menjelaskan. "Apa itu Kereta Merta " tanya mas Krisno dengan lugunya. "Mobil Jenazah masss ..!" mas Barkah nyeletuk. "Buat apa ?" mas Krisno enggak ngerti. "Kalau sampiyan mati mau naik apa ?" mas Barkah bertanya. "Oke ... nanti saya perhatikan " mas Ridho berusaha menengahi. Mas Barkah menyampaikan usul supaya Organisasi lebih memperjelas posisinya. Dan menegaskan sejauh mana organisasi dapat bermanfaat bagi anggotanya. "Organisasi harus bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan dan
melindungi profesi anggotanya ...!" mas Barkah ngajari. "Nanti saya perhatikan ..!" jawab mas Ridho kalem. "Bagimana kalau kita bikin Koperasi " usul mas Atmo. "Nanti saya perhatikan ... !" mas Ridho mengangguk-angguk. "Bagaimana dengan Jamsostek, kita kan pekerja informal jadi harus ada perlindungan
dari Pemerintah melalui Depnaker " mas Atmo mengingatkan. "Nanti saya perhatikan ...!" mas Ridho mengangguk-angguk. "Ada lagi saran atau usul " mas Ridho bertanya. Semua terdiam karena sudah kehabisan gagasan. "Baik ... Saya jelaskan disini, bahwa kemiskinan dihari tua adalag resiko hidup " mas Ridho mengawali pidatonya. "Sok tau loe ... !" teriak peserta forum diskusi serentak. "Yang bisa merubah hidup seseorang hanya orang itu sendiri " mas Ridho jumawa. "Sok tau loe ... !" teriak peserta diskusi. "Kita harus punya jiwa interpreneur ... !" suara mas Ridho makin keras. "Sok tau loe ...!" teriak peserta diskusi semakin keras. "Kita harus memiliki kompetensi dengan daya saing yang kompetitif ... !" entah belajar dimana mas Ridho bisa ngomong seperti itu. "Sok tau loe ...!" peserta diskusi mulai marah. "Kita jangan jadi kuli bangsa asing dinegara sendiri ...!" kata mas Ridho berapi-api. Waaar ... weeer .. waaar .... weeer ..
Plak ... plok ... plak .. plok .. Sandal dan sepatu berseliweran mengenai tubuh mas Ridho. Mas Ridho lari terbirit-birit.
Mustikabiru
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com
Kamis, 09 April 2009
"SASHIMI"

Pernah makan sushi atau sashimi ? Untuk Sari sushi atau sashimi adalah makanan Jepang paling dahsyat sedunia.
"itu bukan masakan tapi makanan karena tidak dimasak! Paham! Kalau kita lagi pusing, bosan dan sekaligus lapar, makanlah sashimi," bujuk Sari
"Gelo, enggak semua orang suka dan bisa menelan sashimi, tahu ?"
"Enggak mau coba ! Selamat, datang di dunia terkukung..! Sulit sekali diajak hal yang baru..! Harus nekat! Tidak ada reginya kok masukin ikan mentah ke dalam mulut, kunyah sedikit demi sedikit, dan telan..! Biarkan semua meluncur dengan aman ke dalam tenggorokan kita. Jangan bayangkan yang aneh-aneh. Nikmati makanan yang sejuk itu masuk ke dalam perut. Enak, lo! Dan sehat pula," jawab Sari semaunya.
Sementara itu kedua temannya Umi dan Bintang hanya memandang dengan aneh. Ekspresi wajah mereka berubah-ubah. Kerutan muka juga nyata, tampak kurang senang, menandakan mereka tidak suka. 'Bete' mau muntah karena mereka memang enggak suka.
"Ya sudah. Kalau tidak bisa jadi orang berani jangan sungkan untuk mengaku. Jujur, kalian takut dan pengecut! Masak sama makanan saja tidak berdaya. Kalau tidak suka harus coba terus, itu namanya perempuan perkasa, tidak akan pernah disepelekan lelaki, tidak akan pernah dipermainkan lekaki dan kita perempuan harus kuat!"
Sari bicara tak henti dengan sok tahunya.
Kedua perempuan itu masih saja bengong tidak paham apa hubungannya antara kekuatan dengan sushi.
***
Aish! Tetapi persahabatan bertiga itu sudah mereka ikrarkan hampir delapan tahunan sejak mereka duduk di bangku sekolah SMP. Malah dulu mereka terkenal dengan nama "Trio Sailor Moon", walau itu hanya sebuah nama yang tidak ada hubungannya dengan karakter komik atau film kartun Jepang itu. Tetapi dengan percaya mereka menjuluki diri mereka sebagai para perempuan tangguh. Persahabatan tiga anak tunggal itu sering diselengi pertengkaran tetapi tidak membuat mereka bubar begitu saja karena masalah sepele, apalagi cuma karena sushi!
Namun dibanding kedua sahabatnya, Sari memang lebih berani dan lebih yakin dalam segala hal. Mereka selalu diajak berontak, membuat keributan, melakukan perlawanan macam-macam, membikin kekacauan pada kala usia remaja itu. Mereka sering demo di sekolah, protes atas kebijakan sekolah, membangkang kalau adaaturan-aturan baru di kelas, dan selalu menjawab kalau ditegur guru. Seperti biasa pula , Sari lah yang selalu menjadi pemimpin terdepan. Mungkin karena perbedaan-perbedaan itulah maka ketiga sahabat karib itu selalu bersama.
Selama melewati masa perkawanan dari tahun ke tahun itu, yang menjadi biang kerok selalu adalah Sari. Kedua temannya itu kalau tidak mengalah ya melawan atau mendiamkan saja ulah sahabat mereka itu.
"Umi..! Gimana bosmu di kantor ? Sudah ketahuan enggak selingkuhannya..?"
"Mana mungkin..! Bos gue itu jago berkelit. Jadi gue yang paling senewen kalau istrinya ngecek, atau sidak..! Berabe kami semua di kantor. Sudah kayak sinetron, segala tipu muslihat sudah kami lakukan. Kadang gue musti bisa cari alasan yang tepat kalau istrinya nanya suaminya dimana, pergi sama siapa, dan berapa lama! Enggak enak juga sih..! Dasar ya nasib 'perempu' selalu jadi bulanan cowok. Tapi kenapa ya cewek-cewk juga pada bego mau aja diboongin..!" kata Umi
"Ih gue sih amit-amit kalau sudah kawin laki gue selingkuh. Males deh mikirnya. Cerita-cerita bohong udah jadi 'makanan' kami hari-hari di kantor. Gue enggak habis pikir. Apa dunia sudah gila, atau gue kuno ? Si Rina, selingkuhannya, juga enggak tahu malu..! Sudah kami bilangin, enggak tuh, jalan terus, tetap main gila sama bos gue. Matee gue kalau'someday' istrinya tahu gue yang paling sering bohong..!" kata Umi lagi.
"Biarin ajalah sudah pada dewasa. Dosa makin berat, biar mereka tanggung sendiri Mi..!" jawab Bintang santai
"Nah, kalian sudah tahu kan betapa berat hidup ini makin ke sini makin tua saja. Makanya jangan banyak mimpi dan membuat masalah. Sekarang yang penting yang di depan mata! Adalah..!Yaitu..? Semua tagihan yang bertubi-tubi! Semua cicilan yang menumpuk! He he he.." canda Sari.
"Tua? Gue merasa belum tua..!"jawab Biintang lantang.
"Alah, kita bertiga sudah tua lagi. Bukan tua umur saja. Tapi tua dalam arti kita sudah saatnya lebih fokus. Itu sebabnya kenapa sudah saatnya kalian harus berani makan sashimi. Masak umur segini, hari gini, belum bisa dan tidak pernah makan sashimi..?" teriak Sari
"Tua, persahabatan, perempuan, nekat, semua tidak ada hubungannya dengan si sushi maupun si sashimi! Lu aja mengada-ada! Kita mustinya makin bijaksana, makin jadi orang baik. Bukan makan sushi, tapi makan kue tart nyam-nyam..! Aku sih lagi kepengen makan tiramisu..! Uih rasanya paling lezat..!"
"Gue juga suka ,tuh..!" jawab Sari ikutan semangat.
dst dst...
Dari Notes FB Rayni Massardi
Malam Contreng

Situasi sungguh mencekam, para Caleg duduk melingkari mas Brkah.
Modal sudah ratusan juta rupiah, bagaimana jika tidak kecontreng.
Supaya tidak stress, malam ini mereka tirakatan dirumah mas Barkah.
Dengan pakaian Raja Jawa, mas Barkah tampak jumawa dikelilingi para Caleg.
"Mas Barkah gimana dengan Golkar ...?" tanya Caleg dari Golkar.
"Tenang mas ... ! Golkar akan mendapat contreng terbanyak ..." mas Barkah
mencabut sebilah keris dari werangkanya.
"Keris ini, bikinan Mpu Sombro ... !" mas Barkah membanggakan kerisnya.
"Ada apa dengan keris itu ?" tanya seseorang ingin tahu.

"Ya enggak ada apa-apa. Saya hanya ingin pamer saja ..." jawab mas Barkah semaunya.
"Mas Barkah ! Bagaimana dengan Golkar ?" tanya Caleg Golkar tidak sabar.
"Oke ... ! Golkar akan mendapat 18 % contrengan .." jawab mas Barkah mantab.
"Aah yang beneeeer ... !" teriak Caleg partai lain.
"Benar ...! Margin errornya 3 % ... !" mas Barkah bergaya Lembaga Survey.
"Maksudnya gimana ?" teriak caleg Golkar.
"Margin error tidak ada efek kedepan. Hanya efek keatas dan kebawah. Artinya
dibawah pada angka 15 % dan diatas pada angka 21 % ..." mas Barkah menjelaskan.
"Tepatnya berapa mas ?" caleg Golkar tanya lagi.
"Yakini saja sendiri. Pilih antara 15 -21 % ...!" kata mas Barkah kesal.
"PDIP gimana mas ?" tanya Caleg PDIP.
"PDIP dapat contrengan 15 % dengan margin error 4 %. Tau kan ngitungnya ?"
mas Barkah tidak menjelaskan lagi.
"Partai Demokrat gimana mas ?" tanya Caleg partai Demokrat.
"Partai Demokrat dapat contrengan 12 % dengan margin error 2 %. Hitung sendiri ..!"
Mas Barkah males ngitung karena hampir tiap hari para Caleg nanya hal yg sama.
"PKS gimana mas ?" tanya Caleg PKS.
"PKS dapet contrengan 8 % dengan margin error 3 %. Hitung sendiri ...!"
Mas Barkah bersemedi dilanjutkan menebar menyan pada anglo yang membara.
"Mas Barkah ...Gerindra gimana ...?" tanya caleg Gerindra.
"Gerindra dapat contrengan 8 % dengan margin error 2 %. Hitung sendiri..!"
Mas Barkah kemudian mengambil keris dan sreeeet keris dicabut.
"Ini Kanjeng Kiyai Ron Genduru " kata mas Barkah sambil ngobat abit keris.
"Sudah mas ... sudah mas .... ! teriak para Caleg takut kesambar keris.
"Saya cuma mau pamer ..." kata mas Barkah sambil memasukkan wilah keris
ke werangkanya.
"Mas Barkah gimana dengan Hanura ?" tanya Caleg partai Hanura.
"Hanura dapat contrengan 7 % dengan margin error 2 %. Oke ..." mas Barkah capek.
"Sudah ya ... ! Sisanya bagi-bagi sendiri ... !" mas Barkah mencabut sebilah keris.
"Ini adalah Kiyai Nogosiluman ...!" teriak mas Barkah menggelegar.
Dari badan keris keluar sinar biru menyambar.
Glegaaaaaaaaaaaaaar .................
Para Caleg terlempar pontang-panting ke empat penjuru angin.
MUSTIKABIRU
THE HOUSE of BLUE LIGHT
www.ombakdurenew.blogspot.com
Langganan:
Postingan (Atom)