Senin, 06 April 2009

Guna Guna Istri Muda

Sebagai Warek yang dikenal sakti mandraguna, mas Barkah sering kedatangan tamu orang sakti. Kedatangan mereka umumnya untuk tukar fikiran. atau sekedar tanya ini itu. Sesekali ada yang datang untuk menjajal kesaktian. Menurut para tamunya, mereka datang karena melihat pancaran aura. "Aura apa ya ... !" tanya mas Barkah pada Krisno Bosa salah satu tamunya, "Rumah mas Barkah ini memancarkan sinar biru ..." kata Krisno Bosa sambil menirukan bentuk pancaran sinar itu. "Birunya seperti itu ..." Krisno Bosa menunjuk batu cincin mas Barkah. "Oooooo ... mustikabiru ! " mas Barkah menegaskan, "Yooo'i ... !" Krisno Bosa menegaskan, "Kedatangan mas Krisno kesini untuk maksud apa ... ?" tanya mas Barkah. Krisno Bosa mendekatkan mulutnya ketelinga mas Barkah. Dia berbisik karena sekelabatan istri mas Barkah mengintai dari balik tirai. Krisno Bosa tidak ingin pembicaraannya didengar istri mas Barkah. "Yang satu itu aku enggak punya ... " mas Barkah mengelak permintaan Krisno. "Enggak mungkin dounk ... !" Krisno terus mendesak. "Enggak mungkin gimana ? " mas Barkah menyangkal. "Mana mungkin loe dapat istri cantik kalo enggak pakai guna-guna ...!" suara Krisno Bosa cukup keras. Sementara itu di balik tirai pintu, istri mas Barkah mendengarkan. Hatinya mulai panas mendengar mas Barkah pakai guna-guna. "Betul ... ! Aku enggak pakai guna-guna ..!" mas Barkah terus menyangkal. Krisno Bosa kembali mendekatkan mulutnya ketelinga mas Barkah. Dia membisikkan sesuatu. "Hik ... hik ... hik ...!" mas Barkah tertawa geli. "Saya jamin mas Barkah dapat istri muda ...!" kata Krisno Bosa meyakinkan. Mendengar kata-kata istri muda, istri mas Barkah langsung murka. Diambilnya sapu yang bergagang kayu. Pletoooooook ..... kepala mas Barkah dipentung gagang sapu.

Mustikabiru
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com

Horehoreho

Dueling Banjo's

Minggu, 05 April 2009

Satrio Piningit

Setiap musim Pemilu, suhu politik di Republik Ombak Duren memanas, Yang namanya Caleg berkoar-koar mencari perhatian. Berbagai janji yang tidak masuk akal didendangkan di mana saja. Mulai dari poster selebar daon kelor sampai selebar pintu Ruko bertebaran. Lembaran Koran nyaris habis diboorong untuk kampanye, Radio kampung sampai Televisi rating tinggi semua mengumandangkannya. Mereka pikir rakyat begitu bodoh untuk menelannya begitu saja. Disisi lain para Caleg rajin mendatangi dukun dan paranormal untuk mohon restu. Tak ketinggalan Mustikachoky. Pensiunan Produser Film itu ingin mencalonkan dirinya jadi Presiden. Suatu malam, Mustikachoky dengan langkah terseok mendatangi rumah mas Barkah. Dia akan minta mas Barkah untuk membantu mewujudkan ambisinya jadi Presiden. "Gila loe Chok ... ! Emang gampang jadi Presiden ? " mas Barkah terkejut mendengar permintaan Mustikachoky yang jauh dari dugaannya. "Gini mas, saya dengar Republik Ombak Duren butuh Ratu Adil ... ! " Mustikachoky kemudian menjelaskan mimpinya. Dalam mimpi itu dia mendapat wangsit Satrio Piningit. "Gw adalah Satrio Piningit " Mustikachoky menegaskan wangsitnya. "Satrio Piningit harus punya Keris Nogosiluman ... !" kata mas Barkah ketus. "Itu maksud kedatangan gw kesini ... " sambung Mustikachoky.
"Maksud looough ... ? " mas Barkah pura-pura tak mengerti.
"Guwa pinjem dulu Keris Nogosiluman milik loe .." pinta Mustikachocky.
"Ya enggak bisa ... ! No .. no .. no .. ! Nehi .. nehi .. nehi .. ! " mas Barkah melarang
sambil mengoyang-goyangkan kepalanya.
"Guwa janji .. ! Kalo udah jadi Presiden, gw kembaliin .." Mustikachoky berjanji.
"Nehi ... nehi ... nehi ... ! " mas Barkah terus goyang kepala.
"Please ... ! Help me ... !" Mustikachocky menghiba.
Mas Barkah tidak tega melihat Mustikachoky menghiba-hiba.
Akhirnya Keris Nogosiluman dikeluarkannya.
Keris berkepala naga yang mengigit bulatan perak diserahkan pada Mustikachocky.
Keris itu bergetar hebat seolah hendak melompat dari tangan Mustikachoky.
Wuuuuuussss ... berkelabat bayangan putih menyambar dan keris iitu terlepas
dari tangan Mustikachoky.
"Hekz ... hekz .. hekz ... ! Orang gila kok pengen jadi Presiden ... ! "
Keris itu sudah berada ditangan Ndang.
"Nehi ... nehi ... nehi ... !" Ndang mengolok-olok Mustikachoky.
Wuuuuuuuusss .... Ndang terbang ke langit membawa Keris Nogosiluman.
Mustikachoky melongo, gagal niatnya jadi Presiden Republik Ombak Duren.

Mustikabiru
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com

Ramalan Mas Barkah

Malam itu mas Barkah sedang duduk termenung dihalaman belakang rumahnya. berbatang-batang rokok sudah dihisapnya. Bergelas-gelas kopi sudah diteguknya. Pikirannya kemerungsung memikirkan situasi politik yang semerawut. "Udah ..., enggak usah dipikirin ..! " sapa istrinya halus.
"ya enggak bisa. Aku melihat mendung hitam setelah Pemilu ..." jawab mas Barkah.
"Musim hujan kan sudah mau habis.... !" istrinya heran.
"Setelah Pemilu akan terjadi Goro-Goro ... " mas Barkah menambahkan.

"Lho .. kok bisa ? " tanya istrinya heran.
"Ya bisa ... uang negara kita habis untuk ongkos Pemilu .." mas Barkah mencoba
meyakinkan istrinya.
Mas barkah kemudian menjelaskan niatnya akan mengadakan Pres Conference
untuk menyampaikan uneg-unegnya.
Istrinya mengiyakan dan mendukung supaya mas Barkah tidak depresi.

Siang itu ruang kantor mas Barkah penuh dengan wartawan

Hampir semua wartawan media cetak dalam dan luar negeri hadir.
Hari ini mas Barkah akan membuka ramalam hasil Pemilu 2009.
Sebagai Paranormal papan atas, statement mas Barkah cukup kredibel,
"Selamat siang rekan-rekan wartawan, silahkan bertanya ..!" mas Barkah
membuka tanya jawab.
Hari itu mas Barkah memakai pakaian kebesaran Raja Jawa supaya tampak
mistis dan misterius.
"Mas Barkah, Golkar dapat suara berapa persen ... " tanya seorang wartawan.
"Oke ... Golkar akan mendapat suara 18 % .. dengan tingkat deviasi 2 % .." jawab mas Barkah meyakinkan.
"Artinya, Golkar akan mendapat suara antara 16 - 20 % ... !" mas Barkah
meneruskan detailnya.
"PDIP, dapat suara berapa persen ... ? " tanya wartawan yang lain.
"PDIP akan mendapat suara 17 % dengan deviasi 3 %. Artinya, PDIP akan
mendapat suara antara
14 - 20 % ... " mas Barkah semakin pede mengarang.
"Bagaimana dengan partai Demokrat ... !" teriak wartawan Harian Ombak Duren.
"Partai Demokrat akan mendapat suara 11 % dengan deviasi 4 %. Artinya
Partai Demokrat akan mendapat suara antara
7 - 15 % ..." kata Mas barkah tegas.
"Partai Gerindra ... !" teriak wartawan TV Ombak Duren.
"Partai Gerindra mendapat suara 10 % dengan deviasi 2 %. Artinya Gerindra
akan mendapat suara antara
8 - 12 % ... !" mas Barkah mulai letih.
"Bagaimana dengan PKS ...?" teriak wartawan Aljazeira.
"PKS akan mendapat suara 8 % dengan deviasi 2 %. Artinya PKS akan
mendapat suara antara
6 - 10 % .." mas Barkah semakin letih.
"PAN dapat berapa mas ... ?" tanya wartawan perempuan dari TV OKE.
"PAN akan mendapat suara 7 % dengan deviasi 2 %. Artinya PAN akan mendapat
suara antara
5 - 9 % ... " mas Barkah mulai semangat karena yang tanya perempuan.
"HANURA, mas sayang .... " wartawan perempuan itu bertanya dengan suara kenes.
"Oke ... HANURA akan mendapat suara 11 % dengan deviasi 3 %. Artinya
Hanura akan mendapat suara antara
8 - 14 % ... " mas Barkah makin semangat.
"Sudah-sudah ... suara sudah tinggal 18 %. Silahkan anda bagi-bagi pada
partai lain. Hitung aja sendiri
... !" teriak mas Barkah.
"Mas Barkah mendapat angka-angka ini dari manaaaaa ... ?" tanya wartawan
serentak karena mas Barkah bukan dari Lembaga Survey.
Hekz ... hekz ... hekz ... mas Barkah gue yang bisikin.
Semua wartawan menengok kearah datangnya suara.
Pocong .... pocong ... pocoooong ... wartawann semburat berlarian.
Hari itu Ndang hadir dengan seragam harian Pocong.

Mustikabiru
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com

TAO TE CHING - XIV


Dyon Notes
Semoga semua makhluk damai dan berbahagia

TAO TE CHING - XIV

Yang dengan mata tak terlihat –
Disebut yang tak berwarna.
Yang dengan telinga tak terdengar -
Disebut yang tak bersuara.
Yang digenggam tak terpegang -
Disebut yang tak tertangkap.*

Tidak satupun dari ketiganya yang bisa diuraikan
Dengan begitu mereka adalah S A T U.

Ditinggikan tidak lebih cemerlang
Direndahkan tidak menjadi suram.
Berlangsung tiada henti-hentinya
Tidak ada yang pernah bisa merumuskan nama tunggal baginya,
Lagi-lagi ia kembali ke ketiadaan.

Ia disebut sebagai Bentuk yang Tak Berwujud,
Citra dari Ketiadaan.
Karena itu ia disebut sebagai yang Mengelabui.**
Berhadapan... tidak ada yang pernah melihat wajahnya
Membuntuti... tidak ada yang pernah melihat punggungnya

Siapa yang berpegang kepada Tao*** yang awali
Dalam menangani kekinian,
Dan eling terhadap Asal-mula yang Purba
Bisa disebut mengenal Tao (hakekat Sunatullah) Yang Sejati!

------------------------------------
* Yang tak bisa dimengertikan
** Yang mengecoh akal-pikiran
February 23 at 7:29pm

Jaminan Hari Tua

Disuatu sore yang mendung, beberapa anggota Ikatan Karyawan Mustikasyuting (IKM) ngumpul di Cafe Ulet Bulu Taman Ombak Duren. Mereka ngerumpi dengan topik "apakah profesi syuting bisa dibawa mati" Kesadaran ini mulai menggelayuti anggota IKM setelah melihat banyak diantara senior2nya yang hidup merana di hari tuanya.
Mereka mulai menyadari bahwa kemampuan akan menurun seiring menuanya usia.
"Bisa ..., profesi syuting bisa dibawa mati ...!" komentar Mustikaindra yg berprofesi Sutradara. "Enggak mungkin dounk .... !" bantah Mustikajeder dengan suara keras. "Terus, di hari tua kita mau jadi apa ..? " komentar Mustikamalau malu-malu. "Kalian itu ngomong apa ..?" mas Barkah muncul sambil menepuk bahu cewek-cewek yang ikut ngerumpi. "Jaminan hari tua ... " kata Mustikaindra tegas. "Coba kalian dengarkan saya ... !" mas Barkah sok wibawa : " Yang menentukan hari
tua mau jadi apa adalah diri kalian sendiri ... !"

"Maksud mas Barkah ...?" semua serentak bertanya.
"Contohnya diri ku ini. Saya sudah menetukan bahwa di hari tua, kerja saya hanya menggeleng dan mengangguk ... " kata mas Barkah dengan jumawa.
"Maksud mas Barkah ... ?" tanya Mustikaerna dengan kenes.
"Menggeleng jika tidak setuju. mengangguk jika setuju .. !" kata mas Barkah
sambil menggeleng dan mengangguk.
"Satu lagi yang penting. Dihari tua kita mangku-mangku sekretaris .." mas Barkah meneruskan dengan senyum-senyum cabul. "Coba kamu, kalau sudah tua mau jadi apa ...?" mas barkah menunjuk Mustikagerman yang sedari tadi cuek sibuk buka Facebook. "Saya mau beli satelit untuk pemberitaan televisi maupun media cetak ... " jawab Mustikagerman tegas. "Sok tau loe ... !" komentar yang lain serentak. "Coba kamu ...! " mas Barkah menunjuk Mustikaindra yang sedari tadi sibuk
kirim2an sms dengan selingkuhannya.
"Saya mau deposito 10 milyar, bunganya satu bulan 75 juta ...!" jawab Mustikaindra sambil terus main sms. "Sok kaya loe ... !" komentar yang lain serentak. "Coba kamu .... ! " mas Barkah menunjuk Mustikajeder. "Itu urusan kecil, Guwa mau kawin sama anak orang tajir dan dia anak satu2nya ..." jawab Mustikajeder dengan pede. "Sok cakep loe .... !" komentar Mustikaipung sirik. Tiba-tiba muncul Krisno Bosa ikut nimbrung ngomong : "Kalau ada casting ajak gua dounk. Jadi Pocong juga enggak apa-apa ...!" Hekz ... hekz ... hekz .... terengar tawa serak parau. Ndang keluar dari batang pohon sambil tertawa terkekeh-kekeh menertawakan Krisno Bosa. "Loe pada gila kali yeee ... ! Kalau udah mati enggak bisa syuting ... !" Ndang terus terkekeh-kekeh menertawakan Krisno Bosa. "Pergi loe balik ke akhirat ..." bentak Krisno Bosa. "Apa loe bilang ... !" Ndang balas membentak. "Pergi loe ... ! Setaaan ..." Krisno Bosa kembali membentak. Cuuuuuuuuuueeeeeeh .... Ndang meludahi muka Krisno Bosa dari jarak jauh.

Mustikabiru
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com

Sabtu, 04 April 2009

Film Doku



In-Docs dan Goethe-Institut Jakarta mengundang untuk menghadiri:

screenDocs! Regular

Pemutaran Film Dokumenter dan Diskusi

Demokrasi, sebuah kata yang saat ini seakan sudah menjadi begitu sakral. Sebenarnya, kenapa sih kita perlu menerapkan demokrasi? Begitu hebatkah demokrasi sebagai suatu sistem politik? Lalu bagaimana demokrasi itu sepatutnya di implementasi dalam kehidupan, baik sebagai warga negara maupun dalam kehidupan sosial di keseharian kita? Sebagian orang mendefinisikan demokrasi sebagai sebuah sistem politik yang menghargai keberadaan orang lain. Lalu bagaimanakah rambu-rambu demokrasi dalam memberikan panduan terhadap upaya menghargai orang lain? Apakah kemudian demokrasi pasti menjanjikan kesejahteraan terhadap kehidupan kita?

Saksikan pemutaran film dan diskusi tentang Demokrasi:
Film:
Please Vote For Me (Weijun Chen-China-2007- 58 min)
Shadow of The Flag (Tonny Trimarsanto- Indonesia- 2008-46 min)
Hari/Tanggal: Selasa, 7 April 2009
Tempat: Goethe-Institut, Jl. Sam Ratulangi 9-15 Jakarta Pusat.
Jam: 18.30 WIB

Setelah pemutaran film akan ada diskusi yang membahas /Demokrasi /bersama:
1. Marissa Haque (Artis dan politikus)
2. Rusdi Marpaung (Direktur Manajerial IMPARSIAL)

SINOPSIS:

PLEASE VOTE FOR ME*
Weijun Chen-China-2007- 58 Min

Di sebuah sekolah dasar di Wuhan , China , paham demokrasi diajarkan melalui pemilihan ketua kelas. Tiga kandidat ketua kelas yang masing-masing berusia delapan tahun harus melewati serangkaian debat, yang akhirnya membawa mereka belajar memahami strategi kampanye politik dan menerima kekalahan dengan hati besar.

/Awards:/
Adolf Grimme Award (Adolf Grimme Awards, Germany 2008)
Ashland Independent Film Award (Ashland Independent Film Festival 2008)

THE SHADOW OF THE FLAG
Tonny Trimarsanto- Indonesia- 2008-46 min

Timor Leste memisahkan diri pada tahun 1999.
Banyak orang bermimpi dan berharap pada lahirnya negara baru yang sejahtera.Namun kini mimpi itu tidak pernah bisa dirasakan oleh masyarakat Timor leste.Menjadi negara baru, ternyata melahirkan sebuah perang baru yang lebih menakutkan.


Informasi lebih lengkap hubungi:
Sofie
In-Docs Exhibition Coordinator
Jl, Sutan Syahrir No 1c Blok 3-4 Jakarta Pusat
Tlp: 021 31925115/113
Email: sofie@in-docs. com
www.in-docs. com

MUSTIKA SUSU

Suatu malam ketika istrinya sudah tidur.
Mas Barkah membuka facebook dan terkejut.
*"Astaganaganaganya ... !*" mas Barkah tercengang melihat gambar susu
menggelembung.
Entah siapa yang mengirim gambar Mustikasusu itu.
Semua temannya tahu mas Barkah adalah Penggemar Susu Etra Large (PSEL).
Kontradiktif dengan istrinya yang ukuran susunya Extra Small.
Melihat gambar susu sungguh aduhai itu.
Pikiran mas Barkah menerawang ke masa lalu ketika masih jadi pemain
Ketoprak.
Ketika itu mas Barkah memerankan dirinya sebagai Ken Arok.
Dalam kisah itu Ken Arok jatuh cinta kepada Ken Dedes.
Birahi Ken Arok terangsang ketika kain Ken Dedes tersingkap separuh.
Betis Ken Dedes yang seperti tales bogor pun tampak sekilas.
Dimata Ken Arok betis itu sungguh indah dan membuat nafsunya berkobar.
Mas barkah tidak setuju dengan jalan ceritanya.
Dia protes pada Mustikaindra sang Sutradara.
*"Sebaiknya point interest nya diganti Susu terbuka separuh ..." *usul mas
Barkah.
*"Wuah ... ya gak bisa ...!"* Mustikaindra menolak.
*"Susu itu lebih masuk akal sebagai pemicu nafsu ... !*" mas Barkah ngeyel.
*"Ma Barkah betul, tapi cerita ini udah dari sononya ... !" *
Mustikaindra dan mas Barkah kemudian saling berbantah.

Mendengar suara mas Barkah yang semakin keras, Luna Maya terbangun.
Dia heran kenapa suaminya ngomong sendiri di depan komputer.
Ketika didekati, dia sungguh terkejut melihat gambar di layar Monitor.
Mata mas Barkah memandang lurus tak berkedip pada gambar susu extra large.
Luna Maya mengambil air se ember.
*Byuuuuuuuuuuuuuurr .... *kepala mas Barkah diguyur.

Mustika Biru
The House of Blue Light
www.ombakdurenew. blogspot. com

Masuk Dimensi setan

Sebagai seorang pendidik mas Barkah cenderung ambivalen. Jika sepenuhnya mencurahkan perhatian pada anak didik. Maka anak istrinya akan terlantar karena gaji pendidik amat sedikit. Jika setengah-setengah, anak didiknya bisa kacau. "Mas Barkah harus punya sikap yang tegas ...!" istrinya mengingatkan. "Aku bingung ...!" mas Barkah mengeluh. "Pilih salah satu, anak istri atau jadi pendidik .. ! " ancam istrinya. Mas Barkah diam dan langsung ngeloyor keluar rumah. Krompyaaaaang ... pring terbang keluar dari jendela nyaris menyambar kepalanya. "Asuuuuuu ... ! " mas Barkah menggerutu. "Pergi kamu, Setaaaaan .... !" teriak istrinya dari dalam rumah. Wuuuuuuuuusssss .... mas Barkah melompat lintas dimensi. Dia ingin ngerumpi dengan para malaikat. Karena hatinya kemerungsung, dia salah baca password. Mas Barkah kebablasan masuk ke Alam Tak Berstruktur. Alam ini merupakan dimensi setan. Setan adalah mahluk tanpa bentuk dan tanpa materi. Mereka hanya memiliki ruh dan nafsu sebagai sifat hakikinya. Sehingga setan dengan mudah dapat mempengaruhi sifat benda apa saja dan mahluk lain termasuk manusia. "Oh my God ... ! Manusia jelek dari mana neh ...?" tanya setan yang penampilannya mirip Krisno Bosa. "Loe yang jelek ... !" balas mas Barkah marah. Ploooook .... pipi kiri mas Barkah digampar setan, "Ayo ngomong sekali lagi ...!" ancam setan sambil mengangkat tangannya. Mas Barkah teringat pepatah, jika pipi kirimu ditabok setan berikanlah pipi kananmu. "Loe setan jelek ..." maki mas Barkah sambil menyorongkan pipi kanannya. Celetooooook ..... ubun-ubun mas Barkah dijitak setan. Mas Barkah heran kok pipi kanannya enggak ditabok. "Loe setan jelek ...!" mas Barkah mengulangi sambil menyorongkan pipi kanannya. Gedebaaaak ... gedebuuuk ... gedebooook .... ! Mas Barkah digebukin setan. Cuuuuuuuuuuuuuuuut .... teriak Mustikaindrayanto sang Sutradara. Ternyata mas Barkah sedang syuting Film. HANTU BERGEMBIRA DI LAPANGAN GOLF ......

Mustika Biru
The House of Blue Light

www.ombakdurenew.blogspot.com

Kamis, 02 April 2009

Rabu, 01 April 2009

Goyang mang, goyang anjreng...

Festival Film Perempuan Internasional


VFilmFest merupakan festival film feminis, sebuah ajang penting di mana masyarakat dapat menikmati karya sineas perempuan dari seluruh dunia, yang bertutur dan bercerita tentang dan untuk perempuan.

ACARA akan digelar pada 21-26 April 2009, di Salihara

Dengan perkembangan era informasi, perubahan sosial dan persilangan budaya, masyarakat berkembang menjadi lebih kritis atas berbagai permasalah dan isu yang ada di sekelilingnya. Masyarakat juga sangat membutuhkan wawasan baru terhadap perkembangan hal-hal yang mengitarinya.

Isu perempuan pun turut menjadi hal penting yang sering diperdebatkan di ruang publik - baik yang berkaitan dengan masalah kekerasan terhadap perempuan, kepemimpinan, politik sampai ke kebijakan pemerintah yang kebanyakan di antaranya bias gender.

Masyarakat membutuhkan jenis informasi dan hiburan baru. Kebutuhan akan ruang-ruang alternatif dalam menghadapi tuntutan perkembangan zaman juga mulai disadari. Media film kemudian menjadi jembatan yang penting dalam melihat perspektif perempuan dengan kreatif.

Pesatnya perkembangan perfilman di Indonesia banyak membawa nama sutradara perempuan, di antaranya adalah Nia Dinata dan Nan T. Achnas yang mampu mengeksplorasi isu perempuan ke layar lebar dengan cara yang lebih populer. Sejak 1998, cukup banyak film dan sineas muda yang mengangkat isu perempuan ke dalam film panjang dan film dokumenter.

Merespon ketertarikan masyarakat Indonesia akan film-film bertema perempuan, maka kami berinisiatif menyelenggarakan Festival Film Perempuan Internasional. Kegiatan ini akan berlangsung 21 - 26 April 2009, di Komunitas Salihara.

Anda pun bisa menjadi VFriends (Sahabat VFilmFestival), dengan menjadi donatur untuk kegiatan ini. Mohon menghubungi para panitia:
Ening (koordinator) eninken@gmail.com
Vivian Idris (programer) vivian.idris@gmail.com
Olin MOnteiro (promosi dan publikasi) di email: olin@jurnalperempuan.com
Chika Noya (fundraising), chikanoya@gmail.com
Irma Chantily (sekretaris), irmachantily@yahoo.co.uk
Anita Rosana (diskusi/workshop), nita@jurnalperempuan.com
Shera Pringgodigdo (diskusi/workshop), shera.pringgodigdo@jurnalp
erempuan.com

FRINGE EVENTS
--------------------
Fringe Events V Film Festival 2009

Berikut adalah beberapa acara pelengkap yang akan diselenggarakan dalam rangkaian acara V Film Festival 2009, Festival Film Perempuan Internasional, 21- 26 April 2009;

DISKUSI : YOUTH AND SEXUALITY
Hari : Jumat, 24 April 2009
Waktu :15.00 WIB
Tempat : Komunitas Salihara

Dalam lima tahun terakhir, perkembangan film tentang anak muda semakin intens. Berbagai film yang telah diluncurkan memperlihatkan sisi kehidupan perempuan dengan berbagai cara. Misalnya seperti yang terlihat dalam film fenomenal - yang membangkitkan dunia sinema Indonesia, yaitu Ada Apa dengan Cinta, Catatan Akhir Sekolah sampai film Mengejar Matahari.

Dengan banyaknya film-film yang mengangkat isu perempuan, maka mencoba melihat perspektif gender dalam film remaja akan menjadi sebuah bahan diskusi yang menarik. Selain itu, diskusi ini juga akan mencoba melihat perkembangan remaja dalam film Indonesia dewasa ini dan prospek-prospek yang tersedia bagi orang muda dalam proses kreatif di film.

Pembicara:
Ukke Kosasih
Kamilia Manaf
Afra Ramadhan
***
ROUND TABLE DISCUSSION : FEMINIST FILM THEORY
Hari : Sabtu, 25 April 2009
Waktu : 09.00 - 16.00 WIB
Tempat : Komunitas Salihara

Representasi dan seksualitas perempuan dalam film-film Indonesia masih memerlukan perhatian lebih bagi generasi sineas saat ini. Meskipun banyak film yang telah menjadikan perempuan sebagai sumber atau ide cerita, namun sebagian besar masih menempatkan perempuan sebagai objek, bukan subjek seksualitas.

Feminist Theory mencoba melihat film dalam perspektif feminis, terutama dalam kaitannya dengan perkembangan perfilman Indonesia dewasa ini.

Pembicara:
Gayatri
Siti Hidayati
Sita Aripurnami
Lisabona Rahman*)
Nan Achnas*)
Veronica Kusuma
***
WORKSHOP : PRODUKSI FILM BERWAWASAN GENDER
Hari : Minggu, 26 April 2009
Waktu : 09.30 - 16.00 WIB
Tempat : Komunitas Salihara

Workshop ini akan menelaah bagaimana sebuah produksi film Indonesia bisa memiliki nafas keberpihakan terhadap masalah-masalah perempuan di Indonesia dan bukannya melestarikan penindasan terhadap perempuan atau stereotip tentang perempuan. Hal ini harus disadari oleh para produser, baik produser laki-laki atau pun produser perempuan.

Pemateri:
Nia Dinata
Myra Diarsi
Abduh Aziz

di unggah : dari FB Group

Sigit Hardadi's Notes


Di Meja Makan





Piring piring belum lagi tandas kering
Satu dua nasi keringat petani tercecer tak lagi berdaging
Kudapan murung
Sambal tanpa belacan
Tampak masuk angin
Dua gelas air mineral berkeringat tanpa berkurang

Di meja makan
Baskom sudah keruh
Anggur menyisakan bijinya
Melon sempat digigit tengahnya
Serbet terkulai dilantai

Piring piring belum lagi tandas kering
Satu dua nasi keringat petani tercecer tak lagi berdaging
Telepon salah alamat terkaing-kaing

Di meja makan
Aku ingin menanam kebajikan
Yang kadang terlepas lewat piring
Yang kadang mengelupas lewat gelas
Yang kadang cuci tangan
Setelah tangan kita buat kotor
Berkawan dengan mulut kita yang bocor

NAPOLEON BONAPARTE

Pagi itu mas Barkah dalam perjalanan menuju kantor. Berbagai Baliho kampanye Parpol terpampang sepanjang pinggir . Pesan politik tertulis dengan huruf-huruf, antara lain. AWAS !!!!! JANGAN BOHONGI RAKYAT
INGAT !!!! JANGAN GUNAKAN SITU GINTUNG SEBAGAI AJANG KAMPANYE.
dan banyak lagi kata aneh yang digunakan sebagai jargon politik. "Begitulah politik, berkata tidak benar bukan berarti berbohong .. !" Mas Barkah terkejut mendengar suara disebelahnya. Dia menengok. terkejut dan reflek kakinya menginjak pedal rem. "Enggak perlu terkejut mas Barkah .., saya Napoleon Bonaparte .. !" sosok yang tiba-tiba duduk disebelahnya memperkenalkan diri. "Kok bisa bahasa Indonesia ?" tanya mas Barkah heran. "Orang mati bisa berbahasa apa saja ..." jawab Napoleon. "Lho ! Kenapa bisa ... ?" mas Barkah terheran-heran. "Ya bisa ... karena yang digunakan adalah bahasa ROSO ... " jelas Napoleon. " Apa maksud mister Napoleon menemui saya .. ?" mas Barkah memang terbiasa manggil orang bulek dengan sebutan mister. "Ingin ngobrol-ngobrol aja ... " kata Napoleon. Mas Barkah mahfum, dia memang sudah biasa berkomunikasi dengan ruh. Kemudian Napoleon mendekatkan mulutnya ketelinga mas Barkah. Dia membisikkan sesuatu dan mas Barkah ngangguk-angguk. "Jadi begitu, pemimpin harus pandai membohongi rakyatnya ..." kata mas Barkah. Napoleon kembali berbisik, mas Barkah ngangguk-angguk. "Jadi ... pemimpin harus pandai mendongeng ..." kata mas Barkah. Bolak-balik Napoleon berbisik dan mas Barkah berulang-ulang berkata : "Oooo gitu ..., Oooo gitu ,,, , Oooo gitu ... !" sambil terus memandang kedepan. "Ngentooot loe ... !" tiba-tiba terdengar suara parau menghardik. Napoleon telah berganti menjadi Ndang. Mas Barkah marah, seketika tangannya memukul muka Ndang. Celepooooooook ..... Ndang terpental kembali ke langit.

Sersan Mustika Biru
The House of Blue Light
www.ombakdurenew.blogspot.com