kepada Elizabeth Lutters
Malam hanya basah
setelah siang menggelar derai hujan
pada bulan penuh berkah
pada agustus yang berjalan
seperti rindu pulang sendirian
Pada sudut malam yang gendut
pada kelakar kecut
bisik-bisik jadi pengecut
hati bagai terpecut
biarkan segalanya akan terbit diantara yang luput
Malam hanya basah
setelah perjuangan seakan berhenti
kaki-kaki disendatkan tangan-tangan dijeratkan
pola-pola di luar perkiraan
dapat kuunggah dan kuungguh segala lelah
pada bahu istriku tak pernah berkeluh kesah
Pada benak yang mustahil
dalam rahim malam yang ganjil
lahir raksasa-raksasa kerdil
seperti ada perkara yang belum lagi adil
biarkan alam akan memilahnya
mana yang busuk dan mati lantaran kail
Malam hanya basah
leleh matamu tanpa terdengar isaknya
sengaja kau elap tetap duduk tegar menghadap nyala komputer
dan setiap dini hari ketika ayam memekik
kau selimuti aku
Malam hanya basah
menyertai ribuan beludak amarah
mendadak rebah
menyusur pintu dan jendela Allah
di sana segalanya tercurah
Sh, agustus 2009
Rabu, 07 Oktober 2009
Langganan:
Postingan (Atom)